Ini medan bung! Ungkapan tersebut sangat khas, biasanya digunakan untuk melecut semangat terutama di sepak bola.
Orang medan, jika sudah akrab, biasanya punya panggilan khas, padahal sesungguhnya kalau dicermati itu adalah makian yang jika diucapkan pada kawan yang tidak akrab, maka akan timbul perselisihan.
Makian yang mengakrabkan tersebut sebagai berikut.
Latteung! Kata latteung diucapkan jika dia kurang setuju, ibarat dalam pergaulan umum adalah "dasar kau".
Latteung, adalah sejenis tetong-terongan yang buahnya saat mentah berwarna hijau, saat matang berwarna kuning, tanaman ini penuh duri dari batang, daun, hingga tangkai buahnya.
Telor-telor! Ungkapan ini biasanya muncul jika dia merasa terpojok sembari mencari argumen untuk mematahkan argumen sang sahabat.
Bagudung! Ungkapan ini juga diucapkan jika dalam argumen kalah, dan agaknya tidak mungkin dapat mencari argumen untuk melawan sahabat.
Bagudung, sejatinya adalah hewan pengerat yaitu tikus. Jadi kalau bukan sahabat karib, jangan coba-coba ucapkan "bagudung" ke lawan bicara kalau tidak mau ada kegaduhan.
Jampurut! Makian ini sebetulnya untuk mematahkan argumen sahabat, mungkin sudah tak mampu lagi dilawan dengan argumen lain, tentu itu diungkapkan dalam suasana tertawa ria.
Jampurut, artinya adalah pembantu, dalam kata yang lebih kasar adalah pembantu.
Kenlap! Ungkapan ini biadanya disingkat jadi ken. Biasanya ucapan ini diucapkan untuk memanggil kawan, ibarat bro dalam pergaulan saat ini. Kenlap sesungguhnya adalah kain lap, tapi orang medan mengucapkannya dengan lebih ringkas, maka jadilah kenlap. Hal semacam itu juga terdapat dalam kata klen, kata sesungguhnya adalah kalian, tapi orang medan mengucapkannya dengan ringkas, maka jadilah klen.