Mohon tunggu...
John Rubby P
John Rubby P Mohon Tunggu... Penulis - Planter yang selalu belajar

PLANTER............

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Andaliman (Zanthoxylum Acanthopodium), Mengajak Lidah ke Tano Batak

16 Januari 2016   19:08 Diperbarui: 17 Januari 2016   14:20 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Buah andaliman, sumber: gobatak.com"][/caption]Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium), Mengajak Lidah ke Tano Batak

Andaliman, adalah rempah khas tanah batak, rasanya mirip merica. Jika dimakan, maka lidah terasa bergetar dan mengeluarkan liur. Rempah ini, jika dicampurkan sebagai bumbu dalsm setiap madakan khas tanah batak, maka selera makan akan tergugah.

Andaliman pada umumnya selalu hadir dalam setiap masakan orang batak di tanah batak. Tanpa kehadiran andaliman, masakan terasa kurang pas di lidah. Masakan batak seperti arsik, naniura, mie gomak, dan tentu saja sambal tuk-tuk. Jika tidak diberi bumbu andaliman, maka lidah orang batak akan teriak, terasa ada yang kurang. Cara pembuatan bumbu andaliman adalah dengan dihaluskan, bisa dihaluskan bersama dengan bumbu lainnya, seperti cabai, dan rempah lainnya.

[caption caption="Pohon andaliman, sumber:lumbungpost.com"]

[/caption] 

Nilai Ekonomi Andaliman

Dibalik rasa andaliman yang menggugah selera, nilai ekonomi andaliman sungguh sulit ditebak. Saat tertentu bisa harganya melonjak, tapi saat lain waktu bisa harganya anjlok sehingga petani tidak bisa mengandalkan andaliman sebagai mata pencaharian utama.

Pada dasarnya pemeliharaan andaliman tidak begitu rumit, cukup ditanam dilokasi yang humus tanahnya tinggi dan agak teduh. Tidak perlu pemberian pupuk dan pengendaliah hama. Akan tetapi setelah berbuah, pemeliharaan andaliman agak sedikit lebih rumit. Sebab andaliman jika sudah berbuah harus senantiasa dipanen, jika tidak dipanen mengakibatkan pokok andaliman akan mati dengan sendirinya.

Pada saat daun andaliman basah, baik oleh hujan maupun embun di pagi hari, panen tidak boleh dilakukan, kalau panen dipaksakan maka akan merusak pokok andaliman dan berakibat tanaman akan mati.

Itulah sebabnya andaliman tidak bisa diandalkan sebagai mata pencaharian utama, hanya sebagai pencaharian pelengkap bagi petani. Sebab jika harga turun, petani tidal nisa membiarkan tanamannya tanpa dipanen, sementara jika dipanen, biaya panen nisa tidak mecukupi dibandingkan dengan harga andaliman. Akan tetapi, jika harganya sedang bagus, maka petani andaliman akan sangat terbantu perekonomiannya. Tapi, walaupun demikian, andaliman akan tetap ingin membawa lidahmu berkunjung ke tano batak…

HORAS….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun