Mohon tunggu...
John Rubby P
John Rubby P Mohon Tunggu... Penulis - Planter yang selalu belajar

PLANTER............

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepak Bola Bukan Milik FIFA, Milik Kita Semua

18 Oktober 2015   16:51 Diperbarui: 18 Oktober 2015   16:56 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kisruh PSSI dengan kemenpora mencapai puncaknya, dengan tidak diakui pemerintah kepemimpinan PSSI. Saat kisruh PSSI sedang panas-panasnya, dan merebaknya dugaan mafia bola. Sekjen PSSI Hinca Panjaitan menyebutkan bahwa sepak bola adalah milik FIFA. Hinca melontarkan pendapat demikian saat menjadi tamu di acara mata najwa di metro tv beberapa bulan yang lalu.

Benarkah sepak bola adalah milik FIFA, seperti kesimpulan bung Hinca Panjaitan? Semenjak pembekuan PSSI oleh kemenpora, maka kompetisi dibawah asuhan PSSI mati dan tak bergulir, akan tetapi tim transisi bentukan kemenpora membuat dua kompetidi, yang oleh banyak orang disebut tarkam (pertarungan antar kampung). Entah apa salah kampung, sehingga nama "kampung" selalu diidentikkan dengan kolotd an kurang berpendidikan, sesungguhnya tidaklah demikian.

Kompetisi pertama yang dihelat tim transisi adalah piala kemerdekaan. Kompetisi piala kemerdekaan telah usai dilaksanakan yang menghasilkan PSMS sebagai juara. Sejauh perhelatan piala kemerdekaan, semua cenderung berlangsung dengan sportif dan selalu menghargai keputusan wasit yang berlaku final dan mengikat, kecuali ulah Bonek FC yang mengundurkan diri saat semi final. Tapi secara umum berlangsung tertib dan spotif, itulah yanhg diharapkan tim transisi tentu semua penikmat sepak bola juga berharap yang sama.

Piala presiden kini telah memasuki babak akhir, yang akan mempertemukan Sriwijaya FC dengan Persib. Gaungnya begitu terasa, terlebih ada persaingan yang selalu sengit antara The Jakmania dengan Bobotoh. Sampai semua daya upaya diusahakan demi terciptanya suasana kondusif sebelum dan sesudah perhelatan usai.

Melihat animo yang begitu tinggi, maka bolrh saya katakan bahwa sepak bola yang dijalankan dengan baik dan disiplin yang penuh dengan wibawa dan transparansi adalah milik semua penikmat bola yang suka sportifitas.

Mungkin benar yang dikatakan bung Hinca Panjaitan, bahwa sepak bola adalah milik FIFA, akan tetapi bukan sepak bola yang sportif dan transparan, akan tetapi sepak bola yang penuh intrik, mafia, dan pengaturan skor  plus perkelahian antar pemain, dan pemukulan wasit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun