Mohon tunggu...
John Price
John Price Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyampaikan pesan

Selanjutnya

Tutup

Music

Salah Satu Cara Membuat Tahun 2023 Menjadi Tahun yang Lebih Baik dari Sebelumnya

25 Desember 2022   23:49 Diperbarui: 25 Desember 2022   23:53 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di sisi lain saya merasa minder karena menurut saya rekorder merupakan alat musik yang mudah untuk dimainkan ketimbang alat muik yang orang lain mainkan. 

Tapi, saya sadar bahwa saya bersyukur bisa bermain alat musik ini karena tidak menyangka hanya sebuah rekorder bisa membuat saya berada di kampus ini. Satu semester pun berlalu, dan saya pun diminta untuk memilih salah satu alat musik yang harus ditempuh di perkuliahan ini. 

Awalnya saya ingin melanjutkan ke alat musik gitar, tapi karena mendengar pertimbangan teman dan dosen karena gitar sudah terlalu banyak pemainnya dan gitar saya sering dari mengalami putus senar. 

Saya kepikiran buat memainkan salah satu instrumen yang dibilang cukup umum bagi orang, dan menurut saya alat musik ini tergolong tidak terlalu sulit juga dan tidak terlalu mudah juga. Dan satu hal lagi, waktu sekolah pun hanya kurang dari 10 orang yang bisa menguasai alat musik ini, apakah pembaca mengetahui alat musik apa yang saya maksud?

ME AND PIANO

Mungkin kesannya agak berlebihan bagi kebanyakan orang, alat musik ini tergolong sama populernya dengan gitar, ya istilahnya disebut alat musik harmonis. Mengapa saya memutuskan untuk memilih piano pada waktu itu hingga sekarang? Jujur, sebelumnya saya tidak mempunyai basic piano sama sekali. 

Terakhir saya mencoba waktu SMA, kebetulan ada piano (dalam bentuk keyboard) milik teman saya mencoba sekali menekan akor C saja (waktu itu saya pernah melihat kalo akor C itu ditekan 3 jari dengan susunan tiap jari jaraknya satu tombol per jari). Dan sekarang terbilang cukup bisa untuk memainkan piano, walaupun jika dibandingkan dengan yang yang lain masih agak jauh. Ya menurut saya itu wajar karena namanya belajar pasti tidak langsung bisa.

Sebelum ini terjadi, atau yang lebih tepatnya ketika saya belum berada di perguruan tinggi, saya bermain sebuah game yang dibilang cukup populer di kalangan pecinta genre animasi Jepang (orang biasanya nyebut Anime, atau WIBU for some reason). Nama gamenya adalah Bang Dream! Girls Band Party yang bertemakan sekelompok siswi SMA yang ingin membuat suatu band, dan ingin menampilkan musiknya ke semua orang. 

Game ini pertama kali rilis untuk region Jepang pada tanggal 16 Maret 2017 dan diluncurkan untuk pasar global pada tanggal 4 April 2018. Kebetulan saya install game ini 5 hari setelah peluncuran global, yaitu sekitar 9 April 2018. Awalnya tau game ini dari Instagram dan mencoba bermain, ternyata sangat seru, apalagi ketika SMA saya juga kebetulan menyukai J-POP, dan menjadikan Bang Dream sebagai media untuk mencurahkan rasa suka tersebut. 

Ada salah satu karakter fiksi yang saya suka dalam Bang Dream ini. Ia bernama Shirokane Rinko, salah satu member band di Bang Dream yaitu Roselia. Rinko merupakan keyboardist dari band tersebut, dan cukup bertalenta. Sikap pendiamnya yang membuat saya menyukai karakter ini, dan dibilang saya memilih piano karena Rinko itu sendiri. Saya punya prinsip bahwa ketika karakter tersebut memang merupakan karakter fiksi, namun tidak dengan apa yang dia lakukannya, otomatis saya juga bisa melakukannya dan saya rasa ketika saya bisa bermain piano, maka saya juga bisa menjadi Rinko di dunia nyata.

Pembaca berpikir bagaimana caranya untuk bisa bermain piano, namun bingung harus dimulai dari mana, apa saja yang perlu dipelajari, bagaimana saya bisa tetap termotivasi meskipun banyak sekali rintangan yang dihadapi dan lain sebagainya. Aku akan memberikan tips dan trik ini untuk pembaca, tentunya ini juga bisa digunakan untuk alat musik yang lain. Aku hanya memberikan secara umum supaya pembaca dapat memahami apa yang saya tulis disini. Apa saja itu, MARKISA (mari kita bisa wkwkwk), simak poin berikut

  • Tentukan tujuan, niat, dan komitmen pembaca

Apapun yang pembaca lakukan tentu pasti ada awalannya seperti niat pembaca seperti apa, tujuan pembaca untuk apa, dan apakah pembaca bisa berkomitmen ketika pembaca memilih keputusan ini. Pembaca tidak perlu seperti mirip pianis asli seperti Beethoven atau Arima Kousei di film You Lie in April. Tentunya pembaca punya set goalsnya masing-masing, setidaknya pembaca bertujuan bisa memainkan lagu kesukaan pembaca aja dulu

  • Siapkan alatnya

Yang ini pasti harus karena pembaca perlu media untuk melakukannya. Apakah pembaca harus membeli piano/keyboardnya. Kalau punya rezeki yang cukup silahkan, namun bagaimana yang berkekurangan. Jangan berkecil hati, saya pun sekarang (saat artikel ini dibuat) masih meminjam milik teman, sebelum saya meminjam milik teman saya seminggu sekali datang ke studio terdekat untuk menyewa keyboard selama satu jam. Menurut saya itu cukup untuk sekedar refreshing atau mengisi luang waktu.

  • Coba untuk mengetahui nada pada setiap tuts piano

Di piano sendiri ada dua jenis tuts (atau tombol) pada piano, yaitu tuts putih dan tuts hitam. Untuk menentukan nada Do/nada C di piano pembaca cari kelompok tuts piano yang memiliki 2 tuts hitam dan 3 tuts putih. Lalu pembaca tekan tuts putih pertama (dari kiri). Coba pembaca tekan semua tuts putih tersebut dan rasakan dimana nada do, re, mi, fa, sol, la, si, do. Terus bagaimana dengan tuts hitam. Pembaca bisa menonton lanjutannya di yt setelah pembaca sudah mengetahui semua posisi nada pada tuts putih

  • Coba untuk mengikuti nada vokal pada lagu yang pembaca suka di piano

Pembaca sudah bisa merasakan nada pada vokal pembaca masing-masing, coba untuk terapkan hal tersebut pada piano, dan sesuaikan dengan alunan nada yang pembaca dengar, minimal pembaca bisa mendekati nada dari vokal lagu yang pembaca favoritkan

  • Practice makes Perfect IMPROVEMENT

Kenapa saya bilang begitu karena seperti yang saya tulis di point pertama, pembaca tidak perlu menjadi seseorang. Pembaca hanya untuk menjadi diri pembaca sendiri yang lebih baik. Setiap usaha pembaca adalah yang terbaik untuk pembaca. Jangan pernah berhenti untuk belajar. Tidak perlu memaksakan diri untuk setiap hari, sesuaikan dengan cara dan langkah pembaca masing-masing, karena apa yang pembaca lakukan tidak akan sia-sia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun