Saat ini perubahan-perubahan tidak Hanya dalam jagkauan bulan atau minggu, namun perubahan-perubahan telah terjadi setiap detiknya. Satu Dunia saat ini telah terhubung melalui jaringan intenet, mereka bisa melakukan apa Saja dalam hitungan detik dari kasur mereka dengan hanya menggerakan jari-jarinya. Banyak sistem yang diciptakan menjadi alat intelijen suatu negara atau perusahaan. Benar Saja jika ada orang yang berpedapat bahwa saat ini pencurian data sering sekali terjadi dengan sebuah tujuan-tujuan yang menguntungkan sebuah pihak.
Kalau kita berpikir bahwa data alamat kita atau foto-foto kita yang Ingin mereka kuasai tentu Saja salah. Jika mereka ingin hal-hal yang sesederhana itu, itu sangat mudah bagi mereka. Lalu apa yang sebenarnya mereka inginkan? Mereka menginginkan data dari perilaku manusia atau yang kita kenal dengan istilah "human behavior" jika saya sederhanakan itu seperti pengaruh perilaku individu terhadap hidup. Hal ini dapat memberi kisi-kisi dalam berbagai bidang yang menguntungkan, seperti pemasaran.
Sebenarnya akar-akar dari ilmu ini sudah ada pada tahun seribu delapan ratusan. Seperti psikologi industri untuk mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas dan lainya. Saya percaya dengan teori Hobbes yang megatakan bahwa manusia terdiri atas bagian-bagian yang bergerak menurut hukum mekanisme yang telah pasti. Segala hal yang ada di Dunia ini akan dipahami sesempurna mungkin oleh akal manusia untuk memahami sebuah mekanisme. Tubuh hanyalah mekanis, namun manusia merupakan alat-alat yang berpikir. Jadi tanpa disadari pasti setiap manusia akan berpikir terhadap peluang untuk berinovasi dan Bertahan hidup. Berikutnya adalah pemasaran.
Ketika kita telah mengetahui perilaku manusia baik dalam aspek produksi dan konsumsi kita megatahui bagaimana proses-proses pemasaran. Kalau melihat dari kajian ilmu sosiologi, ada yang namanya timbal balik yang berarti jika seseorang melakukan sesuatu bagi kita, kita akan memiliki rasa keinginan untuk melakukan sesuatu kembali terhadap orang tersebut.
Dalam bisnis, ada banyak cara yang dilakukan pada konsep ini seperti voucher dan lainya. Yang kedua ada bukti sosial. Bukti sosial yang dimaksud adalah orang akan mengidentifikasi tindakan individu atau kelompok yang mereka percaya, namun saya lebih tertarik dengan kelangkaan. Fundamental dari ilmu ini kembali lagi pada konsep permintaan dan penawaran.
Semakin jarang konten, maka akan semakin Mudah minat seseorang tumbuh untuk memiliki. Namun saat menerapkan konsep ini, kita harus memerhatikan pasar, dan jangan pernah sejatinya berasumsi bahwa seolah-olah produk sangat langka. Strategi pemasaran melalui media digital sangat beragam, pemasaran digital saat ini terus dikembangkan untuk mendukung pelayanan perusahaan. Seabagai contoh ada yang namanya cloud marketing. Cloud marketing membawa semua sumber daya aset dan aset perusahaan ke Dunia online.
Saya tidak akan membahas online marketing, menurut saya semua orang sudah tahu apa itu online marketing, namun berikutnya saya akan membahas pemasaran sosial media dan konten. Saat ini banyak sekali influencer-influencer yang melakukan hal ini. Pemasaran sosial media dan konten akan bertahan dalam beebrapa Tahun ke Depan. Mengapa bisa demikian? Sosial media merupakan salah satu aset terbesar digitalisasi. Namun, jika ingin berhasil dalam pelaksanan konsep ini, kita harus memperhatikan juga segi konten, baik dari perkembangan, Nilai, fungsi, dan penerimaan dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H