Mohon tunggu...
John Paulus
John Paulus Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer

Sedang giat menulis konten yang berkaitan dengan Politik, Pendidikan, dan Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pernyataan Mengecewakan Kemendikbud dan Alasan Mengapa Kuliah Itu (Masih) Penting

7 Juni 2024   01:54 Diperbarui: 7 Juni 2024   01:59 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pexels.com/Pavel Danilyuk 

Era Modern dan Perdebatan Kuliah

Di era modern, perdebatan tentang pentingnya perkuliahan terus bergulir. Berbagai pihak muncul dengan argumentasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka masing-masing. Perdebatan itu tidak sampai membuat heboh dan memicu perdebatan sengit di masyarakat, sampai Kemendikbud melalui Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ristek, Tjitjik Tjahjandarie, memberikan pernyataan soal pendidikan tinggi itu bersifat tersier, jadi bukan wajib belajar.  


Kekecewaan dan Tanggapan atas Pernyataan Kemendikbud

Pernyataan dari Kemendikbud ini mengecewakan banyak pihak, terutama mengingat gelombang protes dari para mahasiswa di berbagai Universitas Negeri menyoal tingginya biaya UKT di kampus mereka. Kemendikbud sebagai pengelola Negara dalam bidang pendidikan, terkesan tidak mau tahu dengan persoalan yang dialami oleh anak bangsa. Pernyataan pendidikan tinggi bukan wajib belajar seolah meminta pada setiap orang yang protes soal tingginya biaya UKT untuk tidak perlu repot dan boleh saja untuk tidak melanjutkan pendidikan tingginya. 

Untuk itu, berikut beberapa hal yang dapat menunjukkan bahwa Pendidikan Tinggi (kuliah)  penting untuk saat ini:

Manfaat Tak Tergantikan Pendidikan Tinggi (Kuliah)

Meskipun bersifat tersier atau tidak wajib belajar, perlu diketahui bahwa banyak manfaat tak tergantikan dari proses yang didapatkan dari perkuliahan. Berikut beberapa di antaranya: 

  • Meningkatkan Pengetahuan dan Keahlian: Perguruan tinggi menawarkan kesempatan untuk mempelajari ilmu pengetahuan dan keahlian secara mendalam dalam bidang tertentu. Hal ini mempersiapkan individu untuk menghadapi dunia kerja yang kompetitif dan kompleks.
  • Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis: Kuliah membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan problem solving yang penting untuk menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan yang tepat.
  • Mengembangkan Keterampilan Interpersonal: Kuliah membantu dalam mengembangkan soft skills seperti komunikasi, kerjasama, dan kepemimpinan yang esensial di berbagai bidang pekerjaan.
  • Membangun Jaringan dan Koneksi: Lingkungan perkuliahan memungkinkan mahasiswa untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang, membangun jaringan, dan mendapatkan koneksi yang bermanfaat untuk masa depan.
  • Meningkatkan Peluang Kerja dan Gaji: Data menunjukkan bahwa lulusan perguruan tinggi umumnya memiliki peluang kerja yang lebih luas dan gaji yang lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memiliki gelar sarjana.

Data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan

Untuk memperkuat argumen tentang pentingnya pendidikan tinggi, penting untuk memasukkan data Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut pendidikan. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa:

  • SD ke bawah: 5,74 persen (turun 0,68 persen poin)
  • SMP: 6,24 persen (turun 0,50 persen poin)
  • SMA: 4,38 persen (turun 0,46 persen poin)
  • Diploma: 3,72 persen (turun 0,28 persen poin)
  • Sarjana: 3,51 persen (turun 0,22 persen poin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun