Oleh:Â Jhon Samneokos
      Tujuan Utama
Seorang siswa sangat terkenal di sekolah karena setiap harinya mengapload video konten menarik di facebook reels.
Suatu saat, siswa tersebut dengan bangganya karena akun Facebook mencapai pengikut ribuan. Katanya dengan penuh percaya diri " Sop lihat ini, pengikut di akun fb saya sudah mencapai ribuan! saya benar- benar populer sekarang".
Teman yang fokus tugas sekolah itu, merespon "ohh hebat kawan". Tapi bagaimana dengan tugas kawan! Apakah sudah selesai semua?
Temanya itu menjawab dengan tersenyum " Ahh aman saja kawan nanti kerja dekat waktunya dulu ". Saya berekspresi dulu di dunia maya.
Tiba waktunya kumpul tugas, mulai kerja di malam hari. Tak mau menahan lelah dan mengantuk, Â copy paste semua dari google tanpa membaca kembali.
Beberapa minggu kemudian, hasil ujian diumumkan. Siswa tersebut melihat nilai tak mencapai standar kompetensi. Perlihatkan juga  sama temanya dengan rawut wajah penuh penyesalan, "saya tidak tuntas semua mata pelajaran". Tanggapan temanya dengan santai " terus mau bagaimana"
Iya teman saya harus sadar, sepertinya kurang prioritaskan tujuan utama. Sarana yang saya  digunakan menjadi populer, tidak bijak. Sehingga membuat saya menyesal, tidak berprestasi di dunia nyata.
Mencari popularitas di media sosial tidak membantu lulus ujian demi membanggakan diri saya dan orangtua. Akhirnya dia sadar dan memikirkan tujuan utama kehadirannya di tempat itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H