Mohon tunggu...
John Lobo
John Lobo Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi dan Penggagas Gerakan Katakan dengan Buku
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Guru di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Tragedi Kanjuruhan Malang

2 Oktober 2022   10:35 Diperbarui: 2 Oktober 2022   10:38 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Agus G Thuru
#edisi021022

Bola di Kanjuruhan
menjelma jadi bara api
menggelinding penuh amarah
di hati berkasta suporter
membunuh dengan biadab

Bola di Kanjuruhan
menyulut api kecewa
di dada kasta pengagumnya
memicu pelatuk harga diri
muntahkan peluru bringas
dan mayat-mayat bergelimpangan

Bola  di Kanjuruhan memicu rasa
lahirkan amarah tanpa arah
kobarkan nyala api
membakar raga anak bangsa
kematian ditakdirkan sia-sia

Bola di Kanjuruhan muntahkan geram
melumat cinta dan kemesraan
membunuh rasa kemanusiaan
mematikan nilai persaudaraan
menguburkan arti sportifitas

Bola di Kanjuruhan telah menjelma
menjadi tumpahan titik darah
membasuh tanah Malang
melesat ke mata perempuan
dengan air mata kehilangan anaknya

Bola di Kanjuruhan
adakah kau mendengar
ratap tangis atas kematian
ratusan anak sesama bangsa
yang meregang nyawa karena bola?

Denpasar, 02.10.2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun