Oleh : John Lobo
Hal yang sangat spesial jika ada sahabat atau tetangga yang pulang umroh atau naik haji adalah makan buah kurma, kacang Arab, dan minum air zamzam. Khusus naik haji biasanya dapat oleh - oleh seperti sarung, sajadah, atau kopiah.
 Malam ini, Minggu (6/3/2022) saya bersama pak de Pri, pak Kuswono, dan pak Joko mengunjungi tetangga pak Abtines yang baru pulang menjalankan umroh yakni salah satu kegiatan ibadah dalam agama Islam. Hampir mirip dengan ibadah haji, ibadah umroh ini dilaksanakan dengan cara melakukan beberapa ritual ibadah di kota suci Mekkah, khususnya di Masjidil Haram.
Perbedaan umrah dengan haji adalah pada waktu dan tempat. Umrah dapat dilaksanakan sewaktu-waktu (setiap hari, setiap bulan, setiap tahun) dan hanya di Mekkah, sedangkan haji hanya dapat dilaksanakan pada beberapa waktu antara tanggal 8 Dzulhijjah hingga 12 Dzulhijjah serta dilaksanakan sampai ke luar kota Mekkah.
Sembari menikmati buah tangan yang dibawa dari tanah suci kami bercengkrama dan bercerita tentang banyak hal terutama mendengar kisah pak Abtines mulai dari persiapan, keberangkatan, aktivitas di tanah suci, hingga perjalanan pulang ke tanah air. Kabar bahwa pak Abtines pulang umroh mengagetkan kami tetangga dekatnya. "Waktu berangkat memang sengaja saya tidak pamit ke warga, khawatir saat cek kesehatan ada kendala malah tidak jadi terbang ke tanah suci" tutur beliau.
Menurut pak Abtines, ibadah umroh mempunyai makna yang sangat penting dalam iman Islam yakni dengan menjalankan ibadah umroh maka dosa-dosa yang telah diperbuat akan diampuni oleh Allah SWT. Tentu ini menjadi sesuatu yang sangat luar biasa dan menjadi hikmah ibadah haji yang sangat baik, mengingat manusia adalah tempatnya khilaf dan dosa.
Praktik apik ketika menyambangi atau bersilaturahmi kepada tetangga yang baru pulang dari haji atau umroh merupakan hal positif dalam rangka membangun relasi persaudaraan dan hidup bertetangga yang baik.
Salam moderasi beragama