[caption id="attachment_329369" align="aligncenter" width="496" caption="Nico Rosberg ; sumber: planetf1 dot com"][/caption]
Ada hal yang menarik saat saya ditanya pada hari Jumat (14/03) sebelum GP Melbourne tentang prediksi juara Australia.
Teman saya Athens Silaban tiba-tiba melalui chat online bertanya: “ Melbourne jagoin siapa?”
Saya yang saat itu baru bangun tidur dengan spontan dan sembarangan mereply: “ Nico Rosberg”
Hari berlalu, tiba saat Qualifikasi, kemudian Race, Finish.
Viola! Rosberg menang.
Senin pagi teman saya yang tahu prediksi saya ternyata terwujud ini membela diri:
“prediksimu hari jumat kemaren ga ada yang spesial, soalnya sejak free practice Mercedes memang lagi bagus, jadi tinggal memilih salah satu saja antara Hamilton atau Rosberg yang menang. Hahaha!”
--
2 minggu berlalu. Tiba kita di GP Sepang.
Di sini walaupun Hamilton menang, namun Nico berjuang finish di posisi 2.
Posisi penting untuk memperkuat poin di klasemen pembalap
----
Padahal, kalau mau digali lebih dalam lagi. Prediksi spontan saya di atas sesungguhnya berasal dari intuisi menggunakan metode sederhana: “metode azas keadilan”.
Jika kita simak kembali peta kekuatan F1 2014 ini kita memiliki Vettel, Kimi, Alonso, Hamilton dan juga Button yang sepertinya akan memiliki kecenderungan kekuatan merata hingga pengunjung musim. Masalahnya adalah kelima orang tersebut sudah pernah mencicipi gelar juara dunia. Sedangkan Rosberg belum.
Hamilton memang kita ketahui bersama adalah pembalap hebat. Namun seperti kata pepatah: "tiada gading yang tak retak". Pada 2007 Hamilton gagal juara dunia hanya karena nervous / salah pencet tombol pada kontrol kemudi stirnya saat GP pamungkas Brazil.
Satu poin lagi adalah, mengalahkan seorang Lewis Hamilton bukanlah suatu yang impossible, karena Button sudah pernah melakukannya di 2012. Hamilton ini tipe pembalap fluktuatif dan lebih suka mengambil resiko. Sering bermasalah di pit lane dari menabrak Raikkonen (2007) hingga salah stop di garasi orang (2013).
Rosberg sendiri seharusnya sudah lebih matang dan telah banyak menimba ilmu setelah tiga tahun menaklukkan Schumacher.
Jadi, tahun ini adalah kesempatan terbaik dan ( mungkin satu-satunya) bagi Rosberg untuk membuktikan dirinya. Momentum itu kapan? Ya hari ini. Karena 2015 peta kekuatan dan konstleasi persaingan antar pembalap akan dengan mudah berubah kembali.
Ancaman Bagi Toto Wolff
Situasi di paddock sendiri yang mungkin untuk musim ini paling dipusingkan adalah Toto Wolff - Bos Mercedes (Ross Brawn baru pensiun). Dia dihadapkan dengan dua orang pembalap yang sama-sama sedang pada puncak performa dan kariernya.
Sepang tahun lalu membuktikan satu hal peringatan penting, bahwa Rosberg tidak mau dianggap sebagai pembalap nomor dua. Entahlah, jika di pertengahan musim situasi team ternyata memanas mungkin Ross Brawn harus kembali masuk.
-----------------
Tapi sudahlah, ini kan baru awal musim, segala sesuatunya masih bisa terjadi.
Jadi kita tunggu saja, bagaimana kisah ini benar-benar akan berlanjut nanti. Bagaimana dengan jagoan anda? Apakah terbuka kemungkinannya menjadi Juara Dunia 2014?
Klasemen Sementara:
// 1 Nico Rosberg (43) // 2 Lewis Hamilton (25) // 3 Fernando Alonso (24) // 4 Jenson Button (23) // 5 Kevin Magnussen (20)// 6 Nico Hulkenberg (18) // 7 Sebastian Vettel (15) // 8 Valttri Bottas (14) // 9 Kimi Raikkonen (6) // 10 Felipe Massa (6)
Salam F1, sampai jumpa di Bahrain.
Tulisan F1 Lainnya: [LINK]
________________________
John Simon Wijaya © 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H