Mohon tunggu...
John Berek
John Berek Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer); Menulis memang bukan bakat tapi suatu ketrampilan yang membutuhkan banyak belajar dan latihan

Apa yang terucap bisa lenyap, tetapi apa yang ditulis akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kain Timor Pengikat Persaudaraan

29 Desember 2024   20:21 Diperbarui: 29 Desember 2024   20:21 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Bersama Tim Unibraw, dan Perangkat Desa di Kabupaten TTS. Sumber : Dokpri.

Teringat kala itu di bulan November 2017, saya bersama Pak Andy mengantar tim dari Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang ke Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) untuk melakukan evaluasi akhir pelaksanaan Program Desa Mandiri Anggur Merah, yang merupakan Program Prioritas Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Dalam perjalanan dari Kupang menuju So'e yang merupakan ibu kota kabupaten TTS, saya memberi gambaran umum kepada Tim Unibraw tentang sosial budaya dan adat istiadat masyarakat TTS pada umumnya, dengan harapan mereka nantinya dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat setempat pada saat melakukan wawancara dengan aparat desa, pengurus dan anggota kelompok penerima manfaat, sehingga ketika melakukan wawancara mereka bisa mendapatkan data dan informasi yang akurat, obyektif, terkini, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Setiap kali kami sampai di desa yang menjadi locus, kami selalu disambut oleh kepala desa beserta pengurus dan anggota kelompok bertempat di kantor desa. Kami disambut dengan Natoni dilanjutkan dengan pengalungan selendang pada leher.

Lalu salah satu anggota Tim Unibraw bertanya kepada saya : "pak John, memangnya setiap kali kami datang ke desa, kami selalu diberi selendang?

Lalu saya menjawab : " Ya".

Kemudian disambung oleh temannya yang lain sesama tim : "wah, kalo begitu, ketika pulang ke Malang, kita bisa bawa banyak selendangnya".

Mendengar itu, saya hanya tertawa kecil.

Lalu saya menjelaskan kepada mereka bahwa, Natoni adalah sapaan adat sebagai ungkapan pesan yang dinyatakan dalam bentuk syair-syair kiasan adat yang dituturkan secara lisan oleh seorang penutur (atonis) yang kemudian ditemani oleh sekelompok orang sebagai pendamping atau pengikut (na he'en) yang dimiliki oleh Suku Timor yang tersebar di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara dan sebagian Kabupaten Kupang.Natoni merupakan ungkapan lisan yang berisi pantun dan petuah tradisional yang sejak jaman leluhur diturunkan regeneratif, mencakup fenomena-fenomena yang terjadi, histori, batas regional suatu tempat, kata-kata sambutan, ucapan selamat datang, penyampaian maksud secara tersirat untuk melamar/meminang dan sebagainya.

Sedangkan pengalungan selembar Tais atau kain timor entah selendang, sarung, atau selimut, digunakan untuk menyambut kedatangan tamu. Selembar Kain Timor dimaknai untuk mengikat tali persahabatan, persaudaraan dan penghormatan kepada tamu yang baru saja tiba. Setelah pengalungan kain biasanya diikuti dengan saling berjabat tangan dan cium hidung, dan makan sirih pinang.

Tak terasa waktu seminggu melakukan pengambilan data dan informasi telah usai, kini tiba saatnya mereka akan kembali ke Malang, saya mengantar mereka dari So'e langsung ke bandara El Tari Kupang, ketika hendak masuk ke dalam ruang check in nampak mereka melilitkan selendang pada leher masing-masing. Melihat itu saya bertanya, "mengapa kalian melilitkan selendang pada leher" sontak saja seperti alunan koor yang mendapat perintah dari sang dirigen, mereka menjawab secara bersamaan "KAIN TIMOR PENGIKAT PERSAUDARAAN".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun