Mohon tunggu...
John Berek
John Berek Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer); Menulis memang bukan bakat tapi suatu ketrampilan yang membutuhkan banyak belajar dan latihan

Apa yang terucap bisa lenyap, tetapi apa yang ditulis akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sang Gadis dan Flamboyan

2 Desember 2024   17:19 Diperbarui: 2 Desember 2024   17:22 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: bunga sepe mekar merekah di Kota Kupang. Sumber: Makan Makan Minum Minum 

Flamboyan mulai bermekaran

Bunga yang berwarna merah cerah selalu menggoda setiap pasang mata yang menatap

Gadis manis berambut kepang dua tampak sedang menikmati indahnya bunga semarak angin sepanjang jalan utama

Ingatan sang gadis kembali pada suatu petang pada beberapa tahun silam.

Kala itu bersama pujaan hatinya, mereka berjalan menikmati indahnya bunga flamboyan sambil mendengar alunan kidung natal yang syahdu.

Tapi kini, sang pujaan hati telah tiada akibat kecelakaan.

Tinggal sang gadis saja yang menapaki sepanjang jalan kenangan sambil mengenang kisah indah saat bersama pujaan hatinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun