Mohon tunggu...
John Berek
John Berek Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis adalah pekerjaan untuk keabadian (Pramoedya Ananta Toer); Menulis memang bukan bakat tapi suatu ketrampilan yang membutuhkan banyak belajar dan latihan

Apa yang terucap bisa lenyap, tetapi apa yang ditulis akan abadi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kiat Berhenti Merokok Cara Saya

31 Mei 2021   13:58 Diperbarui: 31 Mei 2021   19:44 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap tanggal 31 Mei diperingati sebagai Hari Tanpa Tembakau Sedunia. Tembakau selalu dihubungkan dengan rokok, karena salah satu bahan pembuat rokok adalah tembakau.

Saat ini kebiasaan merokok sudah dianggap sebagai salah satu gaya hidup. Konsumen rokok juga beragam, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, namun kebiasaan merokok dapat menimbulkan rasa ketagihan dan sulit berhenti.

Saya mulai merokok ketika duduk dibangku SMP Kelas 3 tahun 1983, awal saya merokok karena ikut-ikutan teman yang merokok. Pertama kali mengisap rokok rasa pusing dan batuk akibat ingin mencoba mengeluarkan asap dari lubang hidung. satu dua kali mencoba akhirnya jadi pemadat. kebiasaan merokok saya jalani hingga empat tahun yang lalu dan akhirnya saya memutuskan untuk berhenti merokok.

Ketika saya sudah mulai berkeluarga, saya berniat untuk berhenti merokok. Hal yang menyebabkan saya memutuskan untuk berhenti merokok semata-mata tidak hanya memikirkan kesehatan diri sendiri namun kesehatan keluarga juga agar mereka tidak menjadi perokok pasif. 

Beberapa kali saya mencoba namun gagal, bahkan buku Romy Rafael "hypnotherapy quit smoking" yang saya gunakan sebagai panduan tidak banyak membantu, bahkan peringatan pada bungkus rokok berupa gambar  dan tulisan "Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan jamin" tidak dihiraukan . Hingga suatu waktu saya memutuskan untuk mencoba kembali untuk berhenti merokok.

  • Bulatkan tekad dan yakin pasti berhasil.
  • Mengurangi jumlah rokok yang dihisap secara pelan-pelan. sehari saya menghabiskan rokok sebanyak dua bungkus, sehingga saya mencoba kurangi menjadi satu bungkus. Kebiasaan ini saya lakukan selama satu bulan hingga terbiasa.
  • Setelah satu bulan, saya kurangi lagi menjadi enam batang sehari (biasanya beli bungkus sekarang beli batangan) dengan perhitungan minum kopi pagi hisap rokok satu batang, setelah makan siang hisap dua batang, Minum kopi sore hisap satu batang, setelah makan malam hisap dua batang. Kebiasaan ini saya lakukan selama satu setengah bulan hingga terbiasa.
  • Setelah satu setengah bulan, saya kurangi lagi menjadi tiga batang sehari, dengan perhitungan minum kopi pagi hisap satu batang, setelah makan siang hisap satu batang, dan setelah makan malam hisap satu batang. kebiasaan ini saya lakukan selama 1 bulan.
  • Hingga akhirnya pada saat hari Kamis, 13 April 2017 saya memutuskan berhenti merokok, hingga hari ini.

Hari ini sudah empat tahun lebih saya berhenti merokok. Saya tidak memaksa seorang perokok untuk berhenti merokok, karena seorang perokok mempunyai alasan tersendiri untuk merokok. Namun bila ingin berhenti merokok tapi terasa sulit, maka bisa mencoba cara saya untuk berhenti merokok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun