Allah adalah Allah yang mengasihi dan kasih merupakan sifat dasar sifat dasar dari Allah. Namun apakah kasih Allah masih berlaku kepada manusia yang melawan Allah? Jika ia, dimanakah keadilan Allah? Dan sebaliknya, jika Allah adalah Allah yang adil, haruskah Allah menghukum manusia yang melawan Allah? Jika ia, dimanakah kasih Allah yang sesungguhnya? Roma 3:23 menjelaskan dengan sangat tegas tentang hal ini, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah". Kata semua orang dalam roma 3:23 mengacu pada semua manusia tanpa terkecuali yang telah melawan kehendak Allah (jatuh kedalam dosa), dengan demikian tak satupun manusia yang layak dihadapan Allah. Bukankah ini merupakan sebuah dilema? Jika Allah mencurahkan kasih-Nya kepada manusia yang telah melawan kehendak Allah maka Allah bukanlah Allah yang benci terhadap dosa tetapi Allah berkompromi dengan dosa manusia. Dimanakah letak komitmen dan keadilan Allah? Jika Allah ingin menghukum manusia karena semua manusia telah melawan kehendak Allah, dimanakah letak kasih Allah yang sesungguhnya? "KASIH ALLAH MENUNTUT KEADILAN ALLAH DAN KEADILAN ALLAH MENUNTUT KASIH ALLAH" Sebuah anologi: Negara kita adalah negara hukum, seorang koruptor harus dihukum karena keadilan menuntut untuk harus dihukum, namun dimanakah kasih yang sesungguhnya. Dan jika para koruptor harus dibebaskan karena mengasihi, dimanakah letak keadilan yang sesungguhnya? Begitulah keadaan manusia dihadapan Allah. Kasih dan keadilan merupakan dua sifat dasar dari Allah yang tak akan mungkin bisa dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Kasih menuntut untuk harus mengasihi manusia berdosa karena Allah adalah Allah yang mengasihi dan kasih yang dimaksudkan adalah bukan kasih storge, kasih eros, atau kasih fileo, karena ketiga kategori kasih ini adalah kasih yang selalu bias, mengasihi yang lain dan membenci yang lain, mengasihi seseorang karena sebuah alasan tertentu, mengasihi seseorang karena mempunyai motifasi tertentu. Namun kasih yang dimiliki Allah adalah kasih AGAPE (mengasihi bukan karena sebuah alasan, mengasihi tanpa syarat). Namun keadilan menuntut untuk manusia harus dihukum karena Allah adalah Allah yang adil. Karena kedua hal inilah maka Allah melakukan "kejutan" untuk manusia dan kejutan tersebut melawan hukum rasio biasa manusia bahkan melampaui segala logika manusia. Seperti apakah kejutan tersebut? Anak Allah yaitu Jesus Kristus mengingkarnasi atau menjadi manusia lahir melalui anak dara Maria, mati diatas kayu salip menggantikan dosa manusia agar manusia layak dihadapan Allah. Kasih dan keadilan Allah diwujudkan kepada manusia melalui Anak Allah yaitu Jesus Kristus yang menjadi manusia, mati disalipkan menggantikan dosa manusia, bangkit pada hari yang ketiga dan kembali ke sorga. Satu-satunya pilihan yang ditawarkan oleh Allah kepada manusia adalah manusia hanya akan dibenarkan jika manusia beriman kepada Anak Allah yaitu Jesus Kristus. Kasih dan keadilan Allah telah diwujudkan melalui Anak Allah yaitu Jesus Kristus diatas kayu salip. Kasih dan keadilan Allah adalah kekal. Percaya atau tidak percaya, suka atau tidak suka, mau terima atau tidak terima, keadilan Allah akan diberlakukan kepada semua orang tanpa terkecuali. Dan satu-satunya pilihan yang ditawarkan oleh Allah kepada manusia adalah hanya dengan beriman kepada Anak Allah yaitu Jesus Kristus semua manusia beroleh keselamatan (dibenarkan dihadapan Allah). Kembali pada diri manusia!!!!!!!!! Apakah manusia mau merespon kasih Allah yang telah diwujudkan melalui pengorbanan Anak Allah yaitu Jesus Kristus diatas kayu salip? Pilihan ada ditangan manusia!!!!!!! Respon atau tidak respon, hukum Allah akan tetap dijalankan karena Allah adalah Allah yang adil dan keadilan Allah adalah kekal. "Salam penulis.......... John Lambai"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H