Djohar Arifin Husin ketua umum PSSI yang sah menurut FIFA memang lucu, aneh dan konyol. Bagaimana tidak, hasil JC yang susah payah dibuat dan merupakan kompromi dengan pihak yang berseberangan dimentahkan begitu saja. Kalimat per kalimat, kata per kata sudah sangat jelas, tetapi dibuat abu abu dan diatur sedemikian rupa sehingga tidak bertujuan pada muara JC yaitu kompromi sepak bola.
Sudah jelas jelas sepak bola kacau, sudah terlihat peringkat Indonesia terjun bebas, sudah nyata para anggota PSSI sendiri melawan semua keputusannya, tetapi Djohar Arifin Husin ketua umum PSSI yang sah menurut FIFA tetap saja cuek dan menganggap semua baik baik saja.
Salah satu point hasil JC adalah pembentukan liga professional di masa mendatang, dan sebelum itu terlaksana maka ISL dan LPI berjalan secara otonom di bawah PSSI. Kurang jelas bagaimana lagi kalimat tersebut, tetapi Djohar Arifin Husin ketua umum PSSI yang sah menurut FIFA malah menganggap ISL dan klub klub nya ilegal karena itu mengirim surat pada FAM dan tidak lain tidak bukan tujuannya agar safee ditarik dari Pelita. Kalau bukan karena itu mengapa surat cuma dikirim ke Malaysia, tidak ke Singapura, Myanmar atau negara peserta AFF yang lain? Setelah menganggap ISL haram ternyata Djohar Arifin Husin ketua umum PSSI yang sah menurut FIFA malah tetap getol merayu pemain pemain ISL untuk memperkuat LPI selection. Bukankah liga yang resmi adalah LPI, mengapa Djohar Arifin Husin ketua umum PSSI yang sah menurut FIFA tidak fokus saja kepada LPI dan mempercayakan saja kepada pemain pemain LPI, malah memohon pemain liga ilegal untuk bergabung.
Setelah menyadari  kepala batu Djohar Arifin Husin ketua umum PSSI yang sah menurut FIFA, akhirnya  PSSI KLB ancol membentuk timnas sendiri dan bermaterikan pemain pemain ISL. Sekali lagi Djohar Arifin Husin ketua umum PSSI yang sah menurut FIFA bersikap konyol, sudah jelas mereka melawan tetapi tetap saja berusaha merayu dengan segala macam cara bahkan diberi deadline waktu untuk bergabung. Sudah tau tidak mau kenapa diberi deadline segala professor?
Baiknya kedua pihak kembali duduk bersama dalam JC dan ditengahi AFC bahkan FIFA untuk membahas point per point kisruh sepak bola, dan tidak lagi menghasilkan kalimat bersayap yang mengakibatkan multi tafsir. Kedua Liga LPI dan ISL juga berjalan beriringan tanpa saling mengganggu dan tanpa saling menjegal adalah jalan tengah yang baik, meski keduanya juga tidak saling menyapa...
