Mohon tunggu...
Fiksiana

Ke-bodoh-an

19 November 2015   09:35 Diperbarui: 19 November 2015   10:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Suatu malam ada seseorang datang kepada ku untuk bertanya, sebenarnya apa yang engkau ingin raih dari semua ini? Engkau begitu gigih dan tekun dalam mengerjakan setiap apa yang engkau lakukan, tak elak pula engkau meneteskan keringat tanda kelelahan atau bahkan setetes darah yang akhirnya keluar dari permukaan kulit mu. Tapi, apa yang sebenarnya engkau cari wahai pemuda.

Pertanyaan dari seseorang yang tak ku kenal itu cukup untuk membuatku berfikir. Aku memikirkan kembali tujuan hidupku. Bimbang dalam keraguan yang tak kunjung reda membuat hati ku menjadi tak tenang. Padahal ia hanya bertanya kepadaku pertanyaan yang sangat sederhana tapi mengapa aku sulit untuk menemukan jawabannya?

Dalam diam, aku memikirkan sesuatu hal. Menilik kembali apa sebenarnya yang aku cari dari segala kerja keras ku. Aku mulai mengenang masa lalu agar aku mengetahui untuk apa aku melakukan ini. Dalam ingatan masa lalu ku, yang hanya terukir beberapa ingatan. Aku melihat dengan jelas bahwa saat usia ku masih belia, aku mengidamkan menjadi seorang perwira yang gagah dan dipandang oleh orang – orang.

Aku melihat diriku dalam ingatan masa lalu dengan sangat jelas bahwa, akan senang rasanya jika menjadi seorang perwira. Berpakaian rapi dan sopan serta nyentrik di muka umum, di setiap langkah kaki ku selalu ada orang yang memberikan hormat, memberikan arahan kepada bawahannya agar ia tidak salah jalan, dan tentu saja orang – orang akan mengakui tentang keberadaan ku.

Tak terasa, terukir senyum tipis dibibir ku. Aku mulai menikmati setiap lamunan yang mengingatkan akan masa lalu. Senang rasanya jika itu semua terjadi, dan sungguh bahagia rasanya jika itu memang sebuah kenyataan. Pikiranku mulai tak karuan, seolah aku tidak mensyukuri apa yang aku dapati saat ini.

Begitu aku tersadar dari lamunan, aku kembali memikirkan perkataan pemuda tadi. Apa yang sebenarnya ingin aku raih? Dalam hati aku menjawab “kebahagiaan”. Jawaban yang menurutku paling tepat terhadap apa yang aku inginkan. Pikiranku kembali tenang dan perasaanku mulai kembali seperti semula.

Setelah aku berhasil menjawab pertanyaan pemuda itu, aku kembali ke tempat tidur untuk mulai beristirahat. Karena besok aku harus kembali kepada rutinitas sebagai seseorang yang menempuh perjalanan ilmu di perguruan tinggi. Aku tidur dalam pikiran yang tenan dan sangat rileks.

Keesokan paginya begitu aku terbangun dari tidur, tiba – tiba saja aku menyadari sesuatu hal. Sesuatu yang sepertinya tak bisa aku uraikan menjadi potongan – potongan kalimat yang mudah dimengerti. Aku terus mencari dan mencari, hal apa yang sebenarnya aku lupakan. Ingin rasanya aku kembali memikirkan hal tersebut, namun apalah daya ku.

Waktu sudah menunjukan pukul 06.30 pagi, dan aku harus bergegas menuju kampus untuk memulai perkuliahan pukul 08.00. Aku harus cepat jika tidak ingin terlambat di perkuliahan pagi ini. Tanpa memulai dengan sarapan pagi, ku tancapkan gas sepeda motor dengan cepat. Kali ini yang ada di pikiran ku adalah aku harus cepat agar tidak terlambat.

Pikiran ku dengan sukses menipu ku. Padahal beberapa menit yang lalu, aku sedang berusaha mengingat hal apa yang terlupakan. Sungguh ironi memang, mengingat sesuatu yang aku lupakan.

Keganjilan yang terjadi kini menjadi polemik dalam pikiranku. Sekedar mengingat kembali hal apa yang aku lupakan saja sulit rasanya. Mengantung tak tahu arah, kacaunya badai pikiran yang membuntukan hasrat untuk mengingat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun