Dalam rangka memperkuat pendidikan karakter dan pembentukan kepribadian peserta didik, SMA Negeri 11 Semarang dengan bangga dan meriah melalukan Launching Sekolah Adipangastuti mulai tahun pelajaran 2024/2025 pada Kamis (1/08/2024).
Sekolah Adipangastuti merupakan sebuah model sekolah yang dikembangkan oleh Solo Bersimfoni. Solo Bersimfoni adalah sebuah Non-Government Organization (NGO) yang bergerak dalam bidang pencegahan intoleransi, kekerasan dan radikalisme terutama di lingkungan sekolah. Solo Bersimfoni ini kemudian bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah untuk mengambangkan model Sekolah Adipangastuti.
Acara launching dilakukan di lapangan utama SMA Negeri 11 Semarang, kegiatan diawali dengan pembukaan dan sambutan-sambutan. Sambutan pertama oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Tengah yang diwakili oleh Angky Mayang Saswati, S.Psi., M.Si. Kemudian dilanjutkan oleh Muhammad Farid Sunarto selaku Direktur Eksekutif Solo Bersimfoni. Acara ini juga dihadiri oleh Ketua MKKS SMA Kota Semarang, Ketua Komite SMA Negeri 11 Semarang, Kapolsek Semarang Selatan, Danramil 13 Semarang Selatan, Camat Semarang Selatan, Kepala KUA Seamarang Selatan, Lurah Lamper Tengah, Kepala Puskesmas Lamper Tengah dan diikuti oleh seluruh siswa dan guru karyawan SMA Negeri 11 Semarang yang dengan semarak mengenakan baju adat Jawa.
Angky Mayang Saswati, S.Psi., M.Si mengatakan, selamat atas launchingya SMA Negeri 11 Semarang sebagai Sekolah Adipangastuti menyusul beberapa sekolah lain di wilayah Cabdin 1 yaitu: SMA Negeri 1 Semarang, SMA Negeri 1 Bergas, SMA Negeri 1 Tengaran, dan SMA Negeri 1 Ambarawa. Semoga tidak akan ada lagi kekerasan diantara sesama teman terutama di satuan pendidikan. Tim TPPK (Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan) di sekolah sudah dibentuk, semoga dapat saling bersingergi dalam hal melakukan tindakan atau upaya preventif misalnya aksi bullying dan juga intoleransi.Â
"Sarana prasarana kemudian SDM juga harus mendukung karena nantinya juga terkait dengan proses pembelajaran di mana juga ada Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Kurikulum Merdeka. Literasi Digital baik untuk siswa dan guru dalam mengakses dan menggunakan medsos misalnya: Instagram, Facebook ataupun WhatsApp harus sangat hati-hati dan digunakan secara bijak demi kebaikan bersama", ujar Angky.
Muhammad Farid Sunarto dalam sambutannya menyampaikan melalui model Sekolah Adipangastuti ini, seluruh masyarakat civitas akademika SMA Negeri 11 Semarang akan menjunjung tinggi nilai Hasthalaku, harapannya siswa akan menjadi lebih toleran, tercipta lingkungan belajar yang ideal dan berbudi luhur.
"Hasthalaku sendiri adalah 8 perilaku dalam Budaya Jawa yang terdiri dari Gotong Royong (kerja sama), Grapyak Semanak (ramah), Guyub Rukun (kerukunan), Lembah Manah (rendah hati), Ewuh pekewuh (saling menghormati), Pangerten (saling menghargai), Andhap Asor (berbudi luhur), dan Tepa Slira (tenggang rasa). Nilai-nilai ini tidak hanya diterapkan kepada siswa, namun juga kepada kepala sekolah, guru, dan seluruh warga sekolah", ujar Muhammad Farid
Rr. Tri Widiyastuti, S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 11 Semarang memimpin deklarasi/ikrar Sekolah Adipangastuti dihadapan 8 siswa yang menjadi Duta Hasthalaku dan ditirukan oleh seluruh peserta. Secara simbolis Kepala Sekolah bersama Ketua Solo Bersimfoni Muhammad Farid juga menyematkan PIN Hasthalaku kepada 8 siswa tersebut.
"Melalui penerapan nilai-nilai Hasthalaku, Sekolah Adipangastuti bertujuan untuk membentuk karakter siswa yang dilandasi oleh nilai-nilai luhur, etika, dan moral. Hal ini diharapkan dapat menjadi benteng dalam menghadapi berbagai tantangan, seperti tindakan kekerasan, intoleransi, dan permasalahan moral yang sering terjadi di lingkungan sekolah", ujar Tri Widiyastuti.
Pembukaan resmi program Sekolah Adipangastuti dilakukan dengan membunyikan angklung secara bersama-sama oleh tamu undangan dan stakeholder SMA Negeri 11 Semarang. Acara kemudian dilanjutkan dengan Flashsmob oleh siswa-siswi yang tergabung dalam ekstra kurikuler tari tradisional Ruciragati, tari modern Slash Dance, dan Perwakilan OSIS dan MPK SMA Negeri 11 Semarang dengan judul lagu "Adipangastuti Sekolahku" Pencipta lagu dan Vokal Bapak Sae Panggalih, S.Pd dan Pelatih gerak Flashmob Ibu Sofia Rahmawati, S.Pd., M.Pd.
Penandatanganan Deklarasi Sekolah Adipangastuti kemudian dilakukan oleh kepala sekolah, tamu undangan, stakeholder, perwakilan bapak ibu guru, tim Sekolah Adipangastuti, perwakilan satu peserta didik dari setiap kelas X, XI, dan XII yang sudah ditunjuk sebagai komitmen integritas bersama untuk menjalankan program Hastalaku Sekolah Adipangastuti dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab
Kegiatan launching kemudian diakhiri dengan penampilan memukau Joany Lidya Putri Samosir. Siswa kelas XI-2 SMA Negeri 11 Semarang ini menghibur tamu undangan dan ribuan peserta dengan menyanyikan lagu Berkibarlah Bendera Negeriku karya Bapak Sujarwoto Sudarsono dan Indonesia Pusaka karya Bapak Ismail Marzuki.
Sementara Sae Panggalih, S.Pd, selaku guru sosiologi dan ketua kegiatan Sekolah Adipangastuti di SMA Negeri 11 Semarang mengungkapkan, kegiatan ini sungguh luar biasa dan amazing. Kedepannya program Sekolah Adipangastuti tidak hanya berupa launching saja. Kita wujudkan dalam kegiatan P5, kita wujudkan dalam kegiatan pembelajaran yang ramah anak dan menyenangkan.
"Kita juga akan launching museum Hasthalaku dimana di sana akan memajang banyak artefak-artefak tentang budaya Semarangan dan lain sebagainya. SMA Negeri 11 Semarang juga sudah mewujudkan program sekolah damai, kemudian juga ada sekolah ramah anak, sekolah anti kekerasan. Saya yakin dengan adanya program-program lain dari Sekolah Adipangastuti ini bisa kita efektifkan bersama terutama dalam kegiatan-kegiatan pengembangan kegiatan P5 yang akan menjadikan SMA Negeri 11 Semarang semakin TANGGUH", ujar Sae Panggalih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H