Mengapa harus cerdas? Sebab, dengan kecerdasan yang tinggi, mereka akan mampu memilih, memilah dan mengorganisasikan setiap unsur yang dibutuhkan supaya sukses dalam mencapai tujuan sebagai satu kesatuan dalam kondisi apa pun.
Mengapa kompetitif? Bukan hanya masa depan, sekarang pun persaingan sudah dan semakin ketat. Dengan kemampuan kompetitif yang dimiliki, mereka akan menjadi pribadi-pribadi yang unggul.
Mereka bukan saja memiliki daya saing, tapi benar-benar siap untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Senantiasa akan menjunjung tinggi harkat dan martabat bangsa Indonesia.
Tetap memiliki nasionalisme yang tinggi. Otak dan kemampuan memang melanglang buana dan bersaing di era global, tapi hati dan jati diri tetap sesuai identitas dan akhlak sebagai orang Indonesia.
Guna mewujudkan semua itu (mempersiapkan mereka), pendidikan memiliki peran penting.
Karena orang tua, masyarakat dan pemerintah sama-sama punya hak dan kewajiban yang sama dalam pendidikan, ketiganya harus membentuk "segitiga sama sisi". Ketiganya harus berjalan seiring langkah.
Alhamdulillah, Ahad, 8 Januari 2023 lalu, kami dapat duduk dan berdiskusi bersama dengan 4 orang calon generasi emas Indonesia dari Kabupaten Bengkalis.
Keempat calon generasi emas asal kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini -- dalam foto -- Muhammad Rafif Albar (berdiri).
Lalu -- duduk dari kiri ke kanan -- Muhammad Tuah Maulana, Muhammad Reyhan Agustian, dan Ibra Maulana Hakiki.
Mereka saat ini duduk di tingkat akhir Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMP IT) Ibu Harapan Bengkalis.
Untuk mengguncang dunia, jumlah tersebut tentu masih kurang enam orang.