Mohon tunggu...
Johan Rio Pamungkas
Johan Rio Pamungkas Mohon Tunggu... Editor - Orang Keren

Orang Keren dan Hebat dari Timur Tengah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Latihan Edit 2

21 Oktober 2020   20:22 Diperbarui: 21 Oktober 2020   20:45 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jadi, bila superhero wanita dituntut menggunakan sinar panas dari matanya untuk menyelesaikan klimaks cerita, di awal pembaca harus diberitahu bahwa ia memiliki kekuatan itu. Penulis yang cerdas mampu mengatur unsur-unsur ini sedemikian rupa agar tidak langsung menarik perhatian. 

Dengan begitu pembaca bahkan tidak menyadari bahwa kita memberikan jawaban jauh sebelum klimaks. Sulit memelihara keseimbangan ini dan diperlukan banyak latihan untuk mengasahnya. Bisa saja arahnya malah jadi lain. Kita tarik perhatian pembaca ke masalah lain saat mengemukakan jawaban rahasia itu. 

Di awal cerita, ketika superhero wanita dikisahkan bertarung dengan dua penjahat yang menarik pistol, kita tulis sang superhero menggunakan sinar panas dari matanya untuk mencairkan batang senjata, sehingga pembaca terfokus pada pentingnya menghentikan tembakan itu. Ketika pada klimaks sang superhero harus menggunakan cara ini lagi untuk menghadapi lawan, pembaca lagu bahwa ia punya kekuatan tersebut. Edkin menyarankan kisah-kisah Peter O'Donnell yang berjudul Modesty Blaise --baik koleksi komik strip maupun novelnya---untuk memahami penjelasan di atas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun