Vaksin Covid-19 memang sudah lama dinantikan masyarakat di seluruh dunia. Ilmuan dan ahli virus pun bekerja siang dan malam mengebut proyek raksasa untuk menyelamatkan umat manusia dari serangan virus jahat tersebut. Setelah vaksin berhasil ditemukan dan diujicobakan sampai pada taraf aman digunakan oleh manusia, telah banyak drama yang terjadi disini.
Drama dimana negara maju super kaya ingin memborong vaksin. Aktivis kemanusiaan yang menyuarakan distribusi vaksin secara adil menurut skala prioritas. Sekelompok orang yang meragukan virus covid-19 apalagi vaksinnya. Sebagian orang yang anti vaksin karena satu dan lain hal. Ada juga negara penghasil vaksin dan mengekspor vaksin tapi disaat yg sama juga mengimpor vaksin dari negara lain.
Belum lagi soal drama harga vaksin yang akan didistribusikan di Indonesia, yang akhirnya justru di gratiskan. Kadang saya merasa covid-19 dan vaksinnya justru jadi alat politik untuk saling serang antar kubu yang berbeda di dalam maupun di luar  negeri.
Andaikata bisa memilih sebenarnya saya ingin memilih vaksin yang di produksi oleh perusahaan tertentu walaupun harus bayar secara pribadi. Keinginan ini akhirnya muncul setelah melihat segala drama yang ada diatas yang saya ceritakan dan drama-drama lain yang tidak saya sebutkan. Saya juga yakin beberapa diantara pembaca menginginkan vaksin merk tertenu dan bersedia bersabar bahkan merogoh kocek pribadi untuk dapat vaksin itu. Alih-alih dapat gratis lebih mengicar vaksin idaman.
Tapi pertanyaannya mungkinkah hal itu terjadi? Mungkinkah rakyat diberi pilihan untuk vaksinasi covid-19?
Kalau seandainya data orang yang akan divaksin sudah ada, pemerintah sebenarnya bisa menjadwalkan vaksinasi berdasarkan NIK penduduk. Tapi langkah penjadwalan ini akan menemui banyak tantangan karena masyarakat belum tentu tinggal sesuai dengan alamat yang ada di KTP.
Akan lebih bagus kalau kita tahu kapan kita akan divaksin sehingga mempersiapkan diri dengan lebih baik lagi. Selama pandemi tentu kita belajar hidup sehat dan tetap menjaga protokol covid. Karena yang saya tahu kalau mau vaksinasi itu tidak boleh dalam keadaan kurang sehat. Harus dalam kondisi prima, karena tubuh kita akan dimasuki virus yang dilemahkan yang akan menstimulasi diri kita untuk melawannya sehingga kita jadi kebal pada penyakit tertentu.
Masalah Sugesti
Pernahkah anda mengalami keadaan dimana ketika anda sakit, kemudian anda meyakini kalau ditangani oleh dokter tertentu anda pasti sembuh. Pada saat perjalan menuju ke tempat praktek dokter tersebut tiba-tiba badan anda yang tadinya demam mendadak turun suhunya dan merasa lebih baik.
Saya pikir masalah sugesti ini sedikit banyak juga akan berpengaruh pada vaksinasi. Ketika kita yakin dengan vaksin terentu, maka daya tahan kita bisa saja meningkat dan menjadi semakin sehat karena mendapatkan vaksin yang sudah kita yakini khasiatnya.