Alasannya tentu untuk menekan biaya operasional ATM. Mengingat jumlah ATM yang ada di lapangan mencapai puluhan ribu, tentu bukan perkara mudah untuk mengawasi satu-persatu mesin ATM dari ruang kendali pengawas ATM.
Meskipun sudah ada alat-alat canggih seperti Common  Compromise Point (CCP) untuk mengetahui lebih dini adanya kejahatan skimming. Serta perangkat anti skimming yang akan mematikan mesin ATM secara otomatis jika terindikasi ada kejatahan Skimming. Tetap saja peran sekuriti sebagai garda depan pengamanan sangat diperlukan untuk identifikasi secara non teknis adanya kejahatan di mesin ATM.
Sebagai nasabah Bank apa yang harus kita lakukan?
Agar aman bertransaksi di ATM pertama-tama saya sangat menganjurkan untuk ganti kartu debit jenis magnetic (berpita hitam) menjadi kartu debit chip. Karena menurut pakar Digital Forensik - Rubby Alamsyah dibutuhkan waktu 1-2 detik untuk copy data di kartu debit magnetic. Sedangkan untuk kartu chip dibutuhkan waktu 15 menit atau lebih (Sumber). Â
Memang masih ada celah, untuk itu nasabah juga perlu mengaktifkan sms notifikasi. Agar apabila ada transaksi mencurigakan segera telpon call center Bank dan lakukan pemblokiran rekening.
Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H