Mohon tunggu...
Johansyah M
Johansyah M Mohon Tunggu... Administrasi - Penjelajah

Aku Pelupa, Maka Aku Menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Di Balik Suksesmu

24 Juni 2020   12:58 Diperbarui: 24 Juni 2020   12:48 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: tristarkarate.com

Bagi penikmat kuliner di Takengon, tentu tidak mungkin melewatkan rumah makan di sekitar One-one, Danau Lut Tawar Takengon. Di sana ada menu khas yang disiapkan; ikan mujahir bakar atau mujahir masam jing plus cecah agur (ulek terong belanda) dan sayur pucuk jepang (labu) tumis. Salah satu alasan mengapa ketagihan, karena nuansa ke-Gayoan dari masakan tersebut walau pun harganya agak mahal.

Satu hal yang menjadi catatan, orang-orang sering menyebut mujahir masam jing dan panggangnya enak, sulit untuk dilupakan. Nah, yang sering terlupakan adalah bumbu-bumbu yang membuat ikan itu enak, karena bagaimana pun ikan tetap tidak dapat dinikmati tanpa didukung oleh racikan bumbu yang mantap. 

Jadi, tidak ada ikan yang enak tanpa bumbu yang oke. Tapi begitulah, orang akan tetap menyebut ikannya sebagai makanan yang enak tanpa pernah mengingat bahwa ada bumbu makanan yang membuatnya enak.

Uraian di atas adalah analogi antara orang yang memiliki kedudukan penting dengan orang kecil di sekitarnya. Atau merupakan gambaran orang sukses dengan orang-orang yang mendukungnya di belakang layar. Katakanlah ketika Kota Takengon mendapat penghargaan, lalu Bupatinya menerima penghargaan tersebut. 

Di media yang dikenal kemudian adalah Bupatinya, padahal di belakang banyak sekali pihak-pihak yang berkerja keras, mulai dari tukang sapu jalan, tukang pungut sampah, hingga kepala dinas. Tapi, memang sudah begitu, orang yang di bawah sering terlupakan.

Begitu juga dengan orang yang sukses pada bidang-bidang tertentu. Orang sekitar memujanya setinggi langit, dia hebat karena telah berhasil. 

Dan orang-orang sering melupakan pihak-pihak yang mendukungnya sepenuh hati agar dia berhasil kelak. Tapi, ketika telah berhasil, jasa-jasa orang sekitarnya sering kali terlupakan. 

Maka harus diakui, salah satu kelemahan banyak orang, mungkin termasuk saya, adalah berterima kasih pada orang-orang sekitar yang telah berkontribusi terhadap kesuksesan kita. Jangankan untuk orang-orang yang jelas-jelas membantu kita secara moril dan materi, kepada orang-orang yang hanya sekedar bertanya tentang kondisi kita, juga perlu disampaikan terima kasih. 

Sebab terkadang secara materi orang tidak dapat membantu, tapi di sela shalatnya menyempatkan waktu untuk mendoakan agar lancar dan tercapai tujuan kita. Maka pantaslah Nabi Saw kemudian bersabda; 'belum bersyukur kepada Allah siapa yang tidak bersyukur kepada manusia'.

Ibarat cerita mujahir di atas, bahwa sang mujahir menjadi hidangan enak dan lezat, itu karena ada jasa bumbu-bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabe, asam sunti, dan bumbu-bumbu lainnya. 

Tanpa bumbu-bumbu itu, mujahir yang terkenal enak tidak akan pernah bisa dinikmati, bahkan tidak berarti apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun