Sementara dalam salah satu haditsnya, Nabi Saw bersabda; "Pintu-pintu surga akan dibukakan pada hari Senin dan Kamis, lalu Allah akan memberi ampunan kepada siapapun yang tidak menyekutukan-Nya kecuali seorang laki-laki yang berpisah dengan saudaranya. Maka Allah berkata: tangguhkanlah kedua orang ini hingga mereka berdamai, tangguhkanlah kedua orang ini hingga ia berdamai, tangguhkanlah kedua orang ini hingga mereka berdamai." (HR. Muslim).
Meski kita dibatasi untuk bersilaturrahmi secara langsung karena pandemi, bukan berarti jalan silaturrahmi untuk saling memaafkan menjadi buntu. Mari manfaatkan media online seperti whatsapp, facebook, instagram, twitter, dan aplikasi lainnya. Kita sampaikan permohonan maaf jika merasa berbuat salah pada orang lain. Sebaliknya, jika ada yang memohon maaf atas kesalahannya, marilah kita maafkan. Bagi orangtuanya yang telah meninggal dunia, dan tidak bisa ziarah ke kampung halaman, tetap dapat mendo'akan orangtua kapan dan di manapun mereka berada.
Nah, kita tentu tidak ingin Allah Swt menangguhkan pengampunan terhadap dosa kita hanya karena tidak saling memaafkan. Dan tentu balasan dari Allah Swt karena saling memaafkan selalu kita harapkan. Untuk itu, di momen akhir ramadhan dan di 1 syawal ini, jika sebelumnya silaturahmi kita renggang, bahkan putus, kiranya dapat dipererat dengan saling memaafkan. Kalau masih gengsi meminta maaf dan memaafkan, itu tandanya kita belum mencapai level takwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H