Permainan ini memang menampilkan visual yang memungkinkan pemainnya sungguh menikmati keseruan tembak-menembak di layar telepon pintar. Banyak sekali orang rela menghabiskan waktunya seharian demi mengejar ranking yang merupakan stimulus untuk tetap berjuang dan hingga candu.Â
Di tengah maraknya isu sosial budaya, politik, dan lain sebagainya hari-hari ini justru diabaikan oleh sebagian orang yang candu bermain gim ini. Dari sinilah sikap apatis tumbuh dan mulai mengabaikn keadaan sekitar hingga lupa dengan kegiatan yang prioritas. Seperti lupa belajar dan mengembangkan diri.Â
Sebenarnya, gim, tidak hanya PUBG, berfungsi memberikan hiburan bagi setiap orang yang memiliki waktu luang. Tentu setiap orang mempunyai titik kejenuhan dalam bekerja sehingga butuh hiburan untuk menghempas kebosanan itu dengan gim.Â
Namun bila gim mobile diberikan kepada anak-anak dan pelajar, maka gim itu akan beralih fungsi mejadi media belajar bagi mereka.Â
Marilah kita sadar dengan fenomena ini. Jangan sampai dunia imajinasi membunuh kreatifitas dan talenta prioritas yang kita miliki. Sadar bahwa ahli dalam bermain gim adalah bukan talenta yang diprioritaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H