Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Besaran Denda dan Derita SSB di Piala Soeratin

9 Desember 2024   11:28 Diperbarui: 11 Desember 2024   11:07 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Piala Soeratin (Foto: PSSI)

Mereka juga yang menjadi wakil Asosiasi Provinsi (Asprov) untuk berlaga di Piala Soeratin, ajang yang menjadi salah satu turnamen resmi di bawah PSSI untuk pembinaan usia muda. 

Dimulai berjenjang dari putaran daerah di tiap provinsi, masing-masing juara provinsi akan lanjut mengikuti putaran nasional. 

Tim Persikopa Pariaman ditahan imbang Josal FC dalam laga lanjutan Piala Soeratin U-17 Sumbar, 26 November 2024. (Foto : Ist)
Tim Persikopa Pariaman ditahan imbang Josal FC dalam laga lanjutan Piala Soeratin U-17 Sumbar, 26 November 2024. (Foto : Ist)

Berapa sebenarnya SSB di Indonesia, cukup sulit juga mengetahuinya. Namun, dari kompetisi usia muda Liga Anak Indonesia, tercatat terdapat 600 SSB. Mereka itu sudah bersaing di 24 regional pada 1-30 November 2024.

Ajang yang diprakarsai Bola Indonesia Mandiri bekerja sama dengan LPDUK INASPRO Kemenpora ini mempertandingkan tiga kategori usia, yakni U10, U11, dan U12. Total akan ada sekitar 16.000 pemain usia muda yang bersaing di kompetisi ini.

Meski tumbuh pesat dan mempunyai peran krusial dalam penempaan pemain usia dini, namun eksistensi SSB kurang diperhatikan.Padahal statistik menunjukkan bahwa bakal pemain-pemain hebat telah bergabung dan bermain dengan sebuah klub sejak umur 5-8 tahun?

Logo Piala Soeratin (Foto: PSSI)
Logo Piala Soeratin (Foto: PSSI)

Mayoritas SSB masih dikelola pihak swasta, bukan PSSI. Bahkan disinyalir ada klub profesional punya kecenderungan mencomot pemain-pemain dari SSB.

Semakin maju sepak bola suatu negara, semakin maju pula cara pandang mereka mengenai regenerasi. Negara-negara dengan tradisi kuat di sepak bola seperti Brasil, Argentina, Belanda, Perancis, Jerman, Spanyol, Inggris, dan Italia tidak pernah kehabisan sumber daya pemain karena adanya regenerasi yang berjalan dengan baik.

Mereka sudah memiliki sistem pembinaan dan penjaringan pemain, sehingga tidak mengherankan jika tidak pernah kehabisan talenta sepak bola.

Belanda misalnya, yang oleh netizen disebut "kantor pusat", dengan adanya pemain-pemain naturalisasi dari negara kincir angin itu, dengan populasi 17 juta tidak pernah kehabisan talenta sepak bola. Lalu Italia dan Jerman tidak pernah kehabisan penjaga gawang yang superior.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun