Â
Bermain di hadapan 40-50.000 penonton ternyata punya banyak makna, dan penting bagi seorang Christian Rontini. Dari situ ia terpacu untuk mengembangkan potensinya sebagai pesepak bola profesional.
Rontini merupakan pemain yang baru menjajal kompetisi di Indonesia setelah bergabung dengan Persita Tangerang di musim 2023/2024. Pemain Timnas Filipina itu segera merebut perhatian dengan performanya yang apik sebagai pemain belakang.
Lelaki kelahiran Bagno a Ripoli, sebuah kota di Italia pada 20 Juli 1999 itu juga bisa diplot sebagai gelandang bertahan dan bek kanan.
Di Persita Tangerang, lelaki kelahiran Bagno a Ripoli, sebuah kota di Italia pada 20 Juli 1999 sudah bermain dalam 29 laga selama 2378 menit. Bahkan mencetak gol debutnya bagi Pendekar Cisadane saat menjamu PSIS Semarang di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, 8 Juli 2023.
"Saya pun dengan sekuat tenaga berlari, mungkin 150 meter lebih jaraknya ke arah tribune utara. Momen yang sangat spesial!," ujarnya saat menceritakan kegembiraannya mencetak gol, seperti dilansir dari situs resmi Persita Tangerang.
Bagi Rontini yang sudah mencetak tiga gol dan satu assist saat membela Persita Tangerang, bermain di Indonesia memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya.
"Bermain di hadapan 40-50 ribu penonton merupakan pengalaman yang menakjubkan. Itu membuat saya memahami apa arti menjadi seorang profesional, dan mampu mengelola tekanan di lapangan," ujarnya saat berbincang di kafe di Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.
Baginya, kehangatan dan dukungan suporter membuatnya takjub pada Liga 1 seperti suporter Persita, PSS Sleman dan Persija. Belum lagi banyak budaya dan gaya bermain dalam setiap tim, dengan keragaman pemain lokal dan asing. Ini membuat liga menjadilebih kompetitif dan menarik.
Meski menjadi andalan Persita Tangerang di belakang, namun Rontini yang menikah dengan Amanda Gonzales (putri pemain legendaris Cristian Gonzales) pada 28 Oktober 2023, harus meninggalkan klub itu. Ia lalu berlabuh ke Madura United sejak Juli 2024.
Bersama Laskar Sapeh Kerrap, Rontini sudah bermain selama 5 kali dan mencatatkan dua assist. Meski tidak bermain full time, namun ia mampu memberikan kontribusi bagi secara maksimal.
Tentang statusnya sebagai menantu El Loco, julukan sang mertua, Rontini menganggap hal itu sebagai dua sisi. Selain merupakan hal yang memberi keistimewaan tertentu, juga pada saat yang sama memberi beberapa tekanan.
"Tetapi bagi saya sungguh menyenangkan memiliki sosok seperti dia di sisi saya. Di mana kami sering membicarakan aspek-aspek yang perlu saya tingkatkan dan menganalisis tim lain," tambahnya.
Pengalaman
Bisa dikatakan sepakbola segalanya bagi Rontini. Ia menyukai olahraga ini sedari kecil.
"Saya menyukai segala sesuatu tentang permainan itu sendiri, dan khususnya semua aspeknya: adrenalin yang saya rasakan setiap kali melangkah ke lapangan, kompetisi dengan lawan saya, pengorbanan yang Anda lakukan setiap hari untuk meningkatkan diri," tuturnya.
"Saya suka suaranya bola saat ditendang, dan aroma rumput di lapangan yang baru dipotong. Seperti obsesi yang saya rasakan terhadap permainan sepak bola."
Filosofi dari lapangan, atmosfir pertandingan dan bau rumput yang baru dipotong tak berbeda dengan yang dirasakannya sebagai pengagum Ronaldinho, Cristiano Ronaldo dan Zidane.
Ketiganya, katanya, memberikan segalanya untuk olahraga ini. Sebelum menjadi legenda dan ikon, mereka sangat menyukai olahraga ini dari A hingga Z. Itu yang ia kagumi dari mereka.
"Pastinya semangat, dedikasi dan konsistensi mereka," ujarnya.
Kecintaan pada sepakbola itu juga mengantarnya berkiprah di beberapa klub dalam usianya yang terbilang muda, kini 25 tahun. Rontini punya banyak pengalaman sejak mulai meretas perjalanannya sebagai pesepakbola profesional.
Di Italia, negara tempat kelahirannya, ia sempat memperkuat klub Serie D, Verbania dan Sangiovannese.
Meskipun lahir di Italia, Christian Rontini memang punya darah campuran. Sebab, ayahnya berkebangsaan Italia, sedangkan ibunya berasal dari Filipina.
Ia kemudian hijrah ke Filipina pada 29 Januari 2020, memperkuat ADT sebagai pemain pinjaman, hingga akhir tahun kembali ke Italia dan bergabung dengan Antella.
Pemain bertinggi 186 sentimeter itu lalu menjajal Liga Malaysia, dengan memperkuat Penang FC pada Februari 2022. Hanya semusim bersama Penang FC ia lalu bergabung dengan Kelantan FC dengan lima kali penampilan, sebelum memutuskandengan Persita Tangerang.
Di timnas Filipina, Rontini yang seorang mualaf dengan nama Yaser Ali kerap menjadi pemain andalan tim yang berjulukan The Azkals itu. Ia sudah mengemas 16 caps. Debut golnya terjadi saat Filipina menghadapi Afghanistan di Stadion Rizal Memorial pada 12 September 2023.
Christian Rontini mengaku gol itu berbeda dengan level klub, apalagi itu merupakan gol pertamanya bagi timnas Filipina.
"Ini level yang berbeda. Itu adalah sesuatu yang diimpikan semua pemain. Anda selalu bermimpi mencetak gol untuk tim nasional," ujar Rontini dikutip dari ESPN, 14 September 2023.
Potensial
Menjadi pertanyaan tersendiri, kenapa Persita Tangerang melepas Rontini yang menjadi pemain andalannya?.
Bermain dalam 29 laga, dan mencetak tiga gol selama membela klub berjuluk Pendekar Cisadane itu adalah catatan yang impresif bagi seorang pemain bertahan.
Belum lagi usianya yang terbilang muda, masih ada waktu cukup lama untuk membuatnya lebih matang dan tangguh bagi barisan pertahanan Persita.
Berbicara usia, orang bisa melihat ketangguhan mertuanya, Cristian Gonzales yang tetap tajam sebagai predator di usianya yang kepala empat. Konsistensi menjaga stamina, pola makan dan minum, tidak besar kepala bisa menjadi contoh bagi Rontini untuk menjadi pemain yang lebih hebat lagi.
Kini di Madura United, melihat statistik hingga 14 November 2024 pemain bernama lengkap Cristian Mangaron Rontini ini baru dimainkan dalam 5 laga dengan dua assist dan satu kartu kuning.
Kemampuannya menempati posisi gelandang bertahan pun bisa dimaksimalkan. Seperti yang pernah dilakukan pada pertandingan kedua Grup B Piala Presiden 2024 saat menang 3-2 atas Bali United.
Tinggal bagaimana klub memaksimalkan potensi Rontini sebagai pemain yang bisa di taruh di lini pertahanan sebagai bek, atau menjadi gelandang bertahan. Sangat disayangkan jika pemain muda potensial seperti dirinya lebih banyak duduk di bangku cadangan.
Pada sisi lain, menjadi tantangan tersendiri bagai Rontini untuk menunjukkan penampilannya agar menjadi andalan klub, dan ikut mengangkat posisi Madura United.
Rontini mampu menunjukkan itu di sisa musim kompetisi 2024/2025 ini. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H