Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

APBD Terbatas, Prof Zudan Mampu Sejahterakan Rakyat Sulawesi Barat

6 Oktober 2024   06:40 Diperbarui: 6 Oktober 2024   08:23 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof Zudan berbincang dengan pedagang di pasar Mamuju, 8 April 2024 (Foto: Istimewa)

"Di pojok ruangan disediakan kopi dan teh secara self service, warga yang datang mengantre layanan adminduk (administrasi kependudukan) dipersilakan membuat kopi sendiri. Bahwa kopinya habis sampai jam 2 siang, ya, tidak apa-apa. Itulah upaya membuat masyarakat pikirannya bahagia, hatinya pun senang sejak masuk kantor Dukcapil"

"Bukan itu saja, petugas satpam perlu dilatih bersikap santun menyambut pengunjung yang datang. Misalnya, membukakan pintu sembari mengucap salam. Begitu juga tukang parkir di luar pun perlu dilatih juga agar bersikap penuh rasa bersahabat."

 Pemegang sabuk hitam karate, pernah menjadi Ketua Umum Federasi Karate Tradisional Indonesia, itu menyadari hal-hal ideal yang diharapkan dinikmati masyarakat tidaklah semudah membalikkan tangan. Di level policy boleh jadi hal itu sudah selesai, tapi bagaimana pelaksanaan di lapangan?.

"Soal 'krucil-krucil' inilah yang kerap muncul di box pengaduan masyarakat, atau di surat pembaca, di status Facebook, dan lainnya. Muncullah kalimat komplain: "Ruangannya panas", "AC-nya mati", "Kursinya keras", "Toiletnya kotor dan bau", "Parkirnya susah", "Ada pungli", "Susah fotokopi", "Kok ada syarat tambahan", dan keluhan lainnya," ujarnya.


Ruang Dialog

Apa yang dikerjakan dan ditinggalkan oleh Prof Zudan bagi aparat pemerintah dan masyarakat Sulbar, selain dua penghargaan yang sudah diraih dan menjadi catatan sejarah?.

 Makin terbukanya ruang dialog dengan masyarakat menjadi nuansa tersendiri dari Prof Zudan selama menjadi Pj Gubernur Sulbar. Misalnya diskusi dengan kalangan kampus, dosen dan aktivis mahasis atas berbagai masalah, juga potensi masalah di Sulbar.

 

Prof Zudan dan isteri, Ninuk Triyanti dalam acara pamitan sebagai Pj Gubernur Sulbar, 22 Mei 2024 (Foto : Dok. Pemprov Sulbar)
Prof Zudan dan isteri, Ninuk Triyanti dalam acara pamitan sebagai Pj Gubernur Sulbar, 22 Mei 2024 (Foto : Dok. Pemprov Sulbar)

Seperti disampaikan oleh Dosen FISIP Unsulbar, Farhanuddin tentang komunikasi ke publik dengan media sosial seperti TikTok menjadi hal menarik. Bagaimana jalinan komunikasi pejabat ke publik dengan memanfaatkan teknologi informasi.

Perhatian Prof Zudan terhadap dunia pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi juga memberikan harapan atas peningkatan kualitas SDM di Sulbar, tambah Farhanuddin..

Sedangkan dari kacamata Sekretaris MUI Sulbar, KH. Muhammad Sahlan, hadirnya Prof Zudan sangat dirasakan dengan merangkul dan membangun komunikasi dengan semua elemen masyarakat,.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun