Menurut alumni Univrsitas Sebelas Maret itu, kemampuan fiskal rendah berarti APBD sangat tergantung transfer dari puast. APBD Sulbar sebesar Rp 2 Triliun digunakan untuk enam kabupaten dengan 1,5 juta penduduk.
Penghargaan itu bagi Prof Zudan merupakan pencapaian prestasi lain, dari sederetan kegemilangan yang sudah ia torehkan selama kariernya sebagai birokrat Kemendagri. Selama 7 tahun 9 bulan menjadi Direktur Jendral Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dirjen Dukcapil) banyak inovasi yang lahir dari kepemimpinannya.
Selama menjadi Dirjen Dukcapil sudah 31 penghargaan nasional dan 5 internasional sudah digapai oleh Prof Zudan. Sesuatu yang tentu tidak bisa dianggap enteng atas pencapaiannya itu.Â
Di tengah masa jabatannya, Prof Zudan pernah merangkap sebagai Pj Gubernur Gorontalo, dilantik oleh Mendagri Tjahjo Kumolo pada 27 Oktober 2016. Amanah jabatan yang merupakan pengalaman pertamanya sebagai orang nomer satu di sebuah provinsi.
Di Sulbar tak hanya inovasi yang ia berikan, sehingga membuat kerja berbagai lembaga menjadi lebih efisien tapi lebih dari itu adalah kepemimpinannya yang merangkul semua pihak selama setahun di sana
 Dalam kepemimpinannya yang baru dua pekan, pada Mei 2023 Prof Zudan yang juga Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) sejak 15 Maret 2023, berhasil menerapkan tanda tangan elektronik pada OPD (Organisasi Perangkat Daerah) melalui aplikasi Srikandi. Tujuannya memudahkan pelayanan administrasi pemerintahan.
Ia juga telah membuka ruang komunikasi dengan masyarakat melalui media sosial, dan mengarahkan pimpinan OPD menerapkan hal serupa.Â
Hal lain adalah pertemuan-pertemuan membahas permasalahan daerah melalui webinar. Termasuk penerapan upacara setiap hari Senin yang digelar secara virtual dengan harapan seluruh ASN dapat hadir, termasuk ASN yang bertugas di enam kabupaten agar menghadiri upacara tersebut.Â
Out of Box
Prof Zudan sendiri sebagai birokrat, ahli hukum dan dosen di beberapa perguruan tinggi, bukan sosok yang kaku atau hanya menjalankan peraturan tanpa mencari dan menyajikan hal-hal baru bagi kepentingan masyarakat. Bagi yang mengikuti perjalanan kariernya di Dukcapil, ia seorang pemimpin yang berani melakukan terobosan. Berani menabrak dinding birokrasi yang menjadi beban bagi masyarakat melalui inovasi dan tak bosan memberikan motivasi.
Dalam suatu kesempatan ia pernah mengatakan : "Boleh tidak kantor Dukcapil dibuat model kafe? Tentu saja, boleh. Malah saya bilang, itulah cara berpikir out of the box."