Cooper berhasil mengakhiri penantian Nottingham Forest selama 23 tahun untuk kembali ke Premier League usai menang tipis 1-0 atas Huddersfield Town di partai final play-off.
Serba Mungkin
Saat ini Bhayangkara FC sudah melakoni 26 pertandingan, dengan raihan 15 poin serta menjadi tim dengan kemasukan terbesar yakni 48 gol, dan hanya memasukkan separuhnya sehingga minus 24 gol.
Untuk bisa tetap bertahan di Liga 1, Bhayangkara minimal harus mampu memenangkan 5 laga (20 poin) dan mencetak gol sebanyak mungkin untuk menutup selisih gol yang saat ini merupakan kemasukan gol terbanyak.
Apakah itu merupakan hal yang mustahil? Di dalam sepakbola banyak kemungkinan, ada keajiban yang tercipta lewat perjuangan keras dan habis-habisan.
Sepak bola juga selalu memberikan plot dan narasi yang tak terduga. Peristiwa-peristiwa kecil bisa mengubah segalanya, termasuk di dalam klub. Tim yang kurang solid, aura tidak saling percaya kepada sesama pemain, bisa berubah dengan hasil mencengangkan di lapangan.
Bhayangkara FC sedang menghadapi cobaan berat, mungkin terberat sepanjang kiprahnya di Liga 1. Mereka merancang dan mengusung mission impossible. Namun bukan berarti mereka tidak bisa melewatinya.
Mereka bisa membalikkan keadaan dengan berbenah diri, bukan hanya pada taktik atau menjaga kebugaran fisik, tapi lebih dari mengalahkan diri sendiri untuk menjadi tim yang solid. Tim yang tahu sasaran apa yang hendak diraih secara tepat. Presisi.
Sisa 9 pertandingan bukan waktu yang lama untuk dilakoni. Dalam kelebatan waktu itu bukan tidak mungkin terjadi kejutan demi kejutan, peluang demi peluang yang harus dimanfaatkan.
Di ujung kompetisi, Bhayangkara bisa memberikan pelajaran tentang kemauan dan kerja keras bagi sebuah keajaiban. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H