Mario Gomez yang diumumkan oleh manajemennya sebagai pelatih anyar pada 2 Oktober 2023 lalu hingga ini belum mampu racikannya yang menunjukkan dirinya sudah menangani klub-klub besar seperti Persib Bandung, Johor Darul Tazim, dan Arema FC.
Saat diumumkan sebagai pelatih baru Bhayangkara FC, klub itu sudah di posisi dasar klasemen hanya dengan mencatatkan satu kali menang, tiga kali hasil seri dan 10 kekalahan.
Nyungsep-nya Bhayangkara FC tentu sudah dalam analisis Gomez saat ia menerima tawaran menjadi pelatih menggantikan Emral Abus.
Gomez tentu dengan sangat sadar mengetahui bahwa namanya dipertaruhkan untuk mengangkat posisi Bhayangkara FC dari posisi juru kunci. Apalagi ia juga dikenal sebagai pelatih yang mahal.
Ditambah lagi manajemen Bhayangkara FC tidak tinggal dengan keterpurukan timnya. Mereka melakukan perekrutan pemain berkualitas untuk bangkit. Salah satunya adalah pemain dengan pengalaman internasional, Radja Nainggolan direkrut.
Ditambah beberapa pemain yang sudah dikenal luas seperti Witan Sulaiman dan Osvaldo Haai. Selain itu, juga membawa mesin gol Junior Brandao dari Madura United.
Tambahan amunisi baru yang tidak bisa dianggap remeh itu ternyata tetap tidak mampu mengangkat posisi Bhayangkara FC sebagai penghuni dasar klasemen. Gomez hanay mampu memberikan satu kemenangan, yakni saat menghadapi Persita Tangerang yang menandai debut Radja Nainggolan.
Bahkan juara Liga 1 2017 ini mulai disebut-sebut sebagai kandidat kuat Liga 2, alias terdegradasi.
Jika bukan pada kedalaman skuad, lalu apa sebenarnya masalah yang ada hingga The Guardians yang perkasa menjadi loyo di musim kompetisi saat ini?
Apapun, sebagai pelatih tentunya Mario Gomez tak sekedar membenahi masalah taktik tapi juga mental para pemain.