Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bhayangkara FC dalam Bayang Degradasi dan Pemain Pecundang

23 Februari 2024   19:44 Diperbarui: 24 Februari 2024   16:58 830
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semangat untuk menang bagi para pemain BFC harus ada, apalagi mereka tahu posisi tim di dasar klasemen. Realita yang miris mengingat BFC juara Liga 1 2017 dan disokong dengan dana yang cukup.

Kalau fighting spirit itu sudah tidak ada, diisi dengan beberapa pemain dengan kaliber dunia seperti Radja Nainggolan juga percuma, bagaimana mau menang. Hasilnya malah gagal, seperti ditunjukkan dengan torehan hasil memalukan selama kompetisi.

Motivasi untuk menang, bahkan jika perlu berdarah-darah di lapangan, bisa menular ke pemain lainnya dalam satu tim.

Saat ini BFC kini menyisakan sembilan laga. Meski upaya untuk lepas dari zona degradasi terasa mustahil, namun sepakbola adalah misteri. Bukan hitungan sekedar nama-nama besar di lapangan. Semangat juang adalah tiang untuk menyanggah beban di Pundak dengan status sebagai calon kuat degradasi ke Liga 2.

Bonus kemenangan yang sudah disiapkan, konon ratusan juta, hanyalah pelengkap. Hal utama yang harus ditunjukkan oleh para pemain BFC adalah mereka mau menjadi pecundang, karena bermain dengan ogah-ogahan, ataukah akan dikenang sebagai serdadu yang tak takut mati.

Kekecewaan Sumardji tak hanya mewakili para petinggi kepolisian sebagai pemilik klub, dan manajemen BFC, tapi juga penggemar sepakbola lainnya. Pelatih dan para pemain BFC punya kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka tidak makan gaji buta tanpa memberi hasil bagi timnya.

Mission impossible Bhayangkara FC akan terlihat hasilnya dalam 2-3 pertandingan mendatang. Bukan sekedar bayang pemecatan bagi pelatih, tapi lebih dari itu pembuktian para serdadu di lapangan. Jika tetap loyo, mereka akan dikenang sebagai pecundang. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun