Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Investigasi dan Basa-Basi PSS Sleman

11 Desember 2023   10:47 Diperbarui: 11 Desember 2023   10:49 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suporter PSS Sleman membuat ricuh dan merusak bench pemain di Stadion Maguwoharjo, 3 November 2023. (Foto : tangkapan layar)

Investigasi. Begitu pernyataan CEO PT Putra Sleman Sembada, Perusahaan yang menaungi klub kebanggaan warga Sleman itu, Gusti Randa ketika ditanya langkah apa yang dilakukan klub itu menyikapi kericuhan yang terjadi antar suporter di Stadion Jatidiri, Semarang, 3 Desember 2023.

Saat itu, menjelang pertandingan berakhir dengan kekalahan PSS Sleman 0-1 dari tuan rumah PSIS Semarang, terjadi bentrokan suporter. Sekitar 2000 suporter PSSI datang menyaksikan tim kesayangannya berlaga.

Aksi lemparan dari tribun membuat ofisial dan pemain di bench dari kedua kubu masuk ke lapangan. CEO PSIS A.S Sukawijaya alias Yoyok Sukawi menjadi salah satu korbannya dan harus menjalani delapan jahitan di kepala.

Kehadiran suporter PSS dalam laga tandang tak pelak menjadi sorotan. Suporter tim tamu dilarang hadir ke stadion sebagaimana menjadi aturan di Liga 1 musim ini yang merupakan imbas Tragedi Kanjuruhan.

Menurut Gusti Randa yang mantan aktor sinetron itu, investigasi dilakukan karena diminta Komdis (Komite Disiplin PSSI) untuk mencari siapa saja orang-orangnya,"

"Dan kalau bisa (hasil investigasi) dilaporkan ke Komdis. Gampang itu bisa terlihat, di beberapa media massa juga terlihat jelas kan (pelaku kericuhan)," ujarnya kepada DetikSport, 7 Desember 2023.

CEO PT PSS itu juga mengaku bingung darimana suporter PSS bisa mendapatkan tiket pertandingan tandang. Sebelumnya suporter PSS juga terbukti hadir pada laga-laga tandang lainnya di Liga 1.

Pernyataan melakukan investigasi terkait kerusuhan yang terjadi bukan satu-satunya janji dari klub berjulukan Super Elang Jawa (Super Elja) itu terkait tindakan suporternya.

Masih segar dalam ingatan adanya kasus penganiayaan Media Officer Madura United FC (MU), Ferdiansyah Alilifurrahman di Stadion Maguwoharjo pada Minggu, 24 September 2023.

Sebelum terjadi pengeroyokan, ada suporter yang masuk di ruang konferensi pers, dan melakukan intimidasi dengan membalik papan nama di meja tim Madura United.

Setelah konfrensi pers itu dibatalkan, karena suasana yang tidak kondusif, beberapa suporter PSS lalu mengeroyok Ferdiansyah di lorong tempat pemain keluar dari ruang ganti menuju lapangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun