Di sebuah tim, wajar jika yang selalu jadi sorotan, selain pemain bintang atau kapten, adalah  pelatih. Ia menjadi sumber berita lewat pernyataan atau sikapnya. Bahkan busananya pun jadi perhatian, diulas dari segi fashion, seperti yang terjadi para pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate.
Namun, sosok asisten pelatih jarang mendapat sorotan media. Tak mengherankan jika nama-nama asisten pelatih tidak banyak dikenal oleh publik.
Sebut saja nama Zeljko, Thomas Scheiner atau Herman Burgos. Mereka kurang dikenal oleh public, atau hanya diketahui sebatas nama. Tetap saja nama-nama itu tidak sepopuler pelatih kepala.
Buvac adalah asisten Jurgen Klopp di Liverpool, Schneider pernah menjadi asisten Joachim Loew di Timnas Jerman, dan Burgos adalah asisten Diego Simeone di Atletico Madrid sejak 2011 hingga 2020.
Padahal, meski bertugas di belakang layar, namun peran asisten pelatih sama pentingnya dengan seorang pelatih utama. Bahkan, bisa dikatakan tanpa seorang asisten, pelatih utama tak akan ada apa-apanya.
Seperti saat Pep Guardiola melatih Barcelona. Tanpa sosok Tito Vilanova sebagai asistennya, belum tentu Guardiola bisa membawa Barcelona meraih 14 trofi dalam kurun waktu 2008-2012.
Lalu ada pula duet Brian Clough dan Peter Taylor. Bagi Clough, Taylor bukan hanya sekadar asisten pelatih, tapi juga tempat berkeluh kesah. Mereka dikenang karena meraih dua gelar Piala Eropa (Liga Champions) berturut-turut.
Ketika Clough mendapat tawaran sebagai pelatih Leed Unitedpada 1974, ia hanya bertahan 44 hari saja lalu dipecat. Pemecatan yang diterima dengan sadar oleh Clough, setelah Leeds yang saat itu merupakan klub kuat di Liga Inggris hanya mampu meraih empat poin dari lima laga yang dilakoninya pada awal kompetisi Liga Inggris 1974-1975.
Clough juga sadar bahwa tanpa Taylor, yang memilih bertahan di Brighton & Hove Albion serta tak mau mengingkari hati kecilnya --dia pembenci abadi Leeds, ia tidak bisa menunjukkan tuahnya sebagai pelatih ternama. Tanpa Taylor, dia bukan apa-apa. Taylor bukan hanya sekadar asisten pelatih, tapi juga tempat Clough berkeluh kesah.
Hubungan pelatih dan asisten yang sudah disebutkan tadi bisa dijadikan bukti bahwa asisten pelatih punya peran sangat penting dalam kesebelasan sepakbola.
Tugas pokok seorang asisten pelatih hanyalah menjalankan pekerjaan teknis yang diinstruksikan sang pelatih kepala. Misalnya, menyusun dan mengawasi menu latihan, mengembangkan kebugaran pemain, membantu pemulihan cedera pemain, dan sederet tugas teknis lainnya.