Untuk itu, dengan tegas dan sadar kami kembalikan Piala Trofeo Nusantara with Ronaldinho kepada pihak penyelenggara untuk digunakan dengan sebaik-baiknya.
(Pernyataan resmi Persik Kediri 29 Juni 2022 melalui akun media sosialnya)
"Drama" dari sebuah turnamen mini yang menghadirkan mestro sepakbola, Ronaldinho akhirnya mencapai puncaknya dengan dikembalikannya piala oleh sang juara. Persik Kediri melakukan hal itu setelah merasa gerah dituduh "main kungfu" dalam Trofeo Nusantara with Ronaldinho.
Trofeo yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang pada 26 Juli 2022 lalu diikuti oleh RANS Nusantara FC sebagai pihak yang mengundang Ronandiho, Arema FC dan Persik Kediri.
Bermain selama 30 menit, ketiga tim saling bertemu dengan hasil imbang dan Persik Kediri tampil sebagai juara lewat adu penalti karena laga berakhir imbang dengan skor kacamata 0-0. Ronaldinho hanya bermain sekali memperkuat RANS FC dan tidak ikut dalam adu penalti.
Meski mengusung tajuk fun football, laga berjalan serius laiknya pertandingan di Liga 1. Ronaldinho sendiri hanya mendapat beberapa kali operan. Selebihnya mantan bintang timnas Brasil itu terlihat lebih banyak berjalan-jalan di lapangan.
Chairman RANS FC, Rudy Salam pun mengeluarkan pernyataan bahwa ada tim yang justeru "main Kungfu", tidak sesuai dengan arahan yang diberikan. Akibatnya Ronaldinho tidak bisa menunjukkan kejeniusannya seperti yang dikenal selama ini. Sang Maestro pun hanya bermain sekali saja bersama klub milik Rudy Salam dan Raffi Ahmad itu.
"Kemarin itu, dalam briefing saya mengatakan ini adalah 'fun game'. Ternyata, 'di sebelah' mungkin menganggapnya 'adu kungfu'. Jadi ada salah paham karena sepertinya serius banget sudah kayak Liga Champions," kata Rudy di Jakarta, Senin (27/6/2022).
Menurut pengusaha berusia 35 tahun itu, pertandingan dengan atmosfer kompetitif membuat mantan bintang tim nasional Brazil itu tidak dapat menunjukkan atraksi teknik yang memukau.
Buntut dari pernyataan Presiden Direktur Prestige Motorcars itu membuat Persik Kediri bereaksi tiga hari kemudian. Dalam pernyataan resmi di akun media sosialnya Persik menyatakan bahwa analogi "Adu Kungfu" seperti menuduh klub berjuluk Macan Putih itu bermain keras dan menjurus kasar.
Itu merupakan opini sepihak tanpa melihat statistik serta kejadian sebenarnya yang terlihat di lapangan hijau.