Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Bermain dengan Hati, Dibarengi Doa Akan Membuat Persipura Bertahan di Liga 1

23 Maret 2022   01:18 Diperbarui: 23 Maret 2022   01:23 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pemain Persipura berdoa sebelum menghadapi PSS Sleman, 20 Maret 2022. (Foto: ligaindonesiabaru.com)

Laga Persipura Jayapura menghadapi PSS Sleman pada hari 20 Maret 2022 di pekan ke-32 yang berlangsung di Stadion I Kompyang Sujana, Denpasar tak hanya menyajikan aksi heroic Persipura. Sempat tertinggal 0-1 Persipura mempu membalikan keadaan dengan kemenangan 4-2.

Di lapangan tersaji dua tim yang bermain dengan atmosfer berbeda. Persipura bermain dengan hati, ngotot dan mengejar bola kemanapun. Mereka seolah bertempur untuk terakhir kalinya, karena tahu kekalahan akan membuat segalanya ambyar. Kekalahan yang akan mengantar mereka ke Liga 2, menemani Persiraja Banda Aceh dan Persela Lamongan.

Sedangkan PSS Sleman harus menang dan merengkuh kepastian tetap bertahan di Liga 1. Kekalahan akan makin menyulitkan jalan untuk bertahan, bahkan mengantar mereka lebih dekat ke jurang degradasi.

Sayangnya Super Elang Jawa (Super Elja) tidak menyajikan kengototan, tidak nggetih. Tidak bermain dengan hati. Iming-iming bonus Rp 450 juta per laga tetap membuat mereka melempem, dan harus mengakui kekalahan dari Persipura.

Bermain dengan hati, seolah esok tak lagi ada kompetisi memang harus dilakoni oleh Mutiara Hitam, julukan untuk Persipura. Mereka berjuang habis-habisan untuk tidak dikenang dalam catatan hitam : pertama kalinya turun kasta ke Liga 2.

"Tim kita bermain dengan hati. Mereka terus bekerja keras dan akhirnya kita bisa memenangkan pertandingan. Mereka benar-benar termotivasi untuk menang dan sangat berjuang keras di lapangan," kata pelatih Persipura, Alfredo Vera dalam konferensi pers usai pertandingan.

Saat menghadapi PSS Sleman, Mutiara Hitam baru meraih 27 poin dan tetap di posisi 16 seperti saat ini. Kemenangan 4-2 menambah perolehan poin menjadi 30, hanya selisih 3 atas PSS yang punya 33 poin (posisi 14) dan selisih 2 poin dari Barito Putera (posisi 15) dengan 32 poin.

Pintu bagi Persipura untuk bertahan di Liga 1 masih terbuka dengan hadangan dua tim yang sudah aman di zona tengah yakni PSIS Semarang dan Persita Tangerang. Jika berhasil meraup dua kemenangan atas dua tim itu, Persipura akan meraup 36 poin.

Tentu hasil maksimal itu tidak serta merta membuat Persipura lolos, karena (sekali lagi) harus bersaing dengan tiga tim lainnya yakni PSM Makassar (posisi 13 dengan 35 poin), PSS Sleman (posisi 14 dengan 33 poin) dan Barito Putera (posisi 15, 32 poin). Selain itu juga dihitung head to head.

Dari 4 klub yang bisa terdegradasi ini PSM memiliki kans terbesar untuk bertahan di Liga 1. Pasukan Ramang itu hanya butuh minimal 2 poin untuk mengumpulkan 37 poin.

Semisal Persipura mampu sapu bersih dua laga, sedangkan PSS Sleman hanya mampu menang sekali dalam dua laga, kedua tim akan mendapat 36 poin. Namun Persipura yang akan bertahan di Liga 1 karena menang head to head. (1-1 dan 2-4).

Target menyapu bersih dua partai tersisa juga ditambah dengan harapan tiga klub lainnya tergelincir menghadapi lawan-lawannya.

Namun tak hanya sekali ini saja Persipura berada dalam situasi yang kritis, satu kaki sudah di jurang degradasi. Di Liga Indonesia (Ligina) V musim 1998/1999 dan Ligina 2004 Persipura mengalami situasi terpuruk, berada di papan bawah. Kedua era itu mampu dilalui.

Hal serupa juga terjadi pada 2019, Mutiara Hitam mampu keluar dari krisis. Pernah terpuruk sampai posisi ke-16 di pekan keenam, klub dengan jersey hitam merah itu akhirnya berhasil menembus tiga besar klasemen akhir. 

Mutiara Hitam akan mampu melakui terjalnya jalanan yang ada. Mereka telah menunjukkan keteguhan hatinya usai menerima hukuman dari Komisi Disiplin yang berlanjut ke Komisi Banding. Persipura mendapat hukuman kalah WO saat tidak datang menghadapi Madura United, pengurangan 3 poin dan denda Rp 250 Juta.

Di sisa dua laga yang sangat menentukan keberlangsungan Persipura di Liga 1, tentu rintangan makin kuat. Seperti perangkat pertandingan yang sempat dikeluhkan oleh Persipura ke PSSI. Sesuatu yang juga dialami tim-tim lain.

Keluhan itu, konon disampaikan usai pertandingan menghadapi PSS Sleman. Banyak keputusan yang dinilai menguntungkan untuk menyelamatkan klub itu, dan membuat Persipura agar degradasi.

Namun protes itu tentu tidak perlu jadi patokan atau harapan agar PSSI mengambil keputusan. Publik pun tahu apa yang terjadi, tak hanya di Liga 1 tapi juga Liga 3 yang sarat dengan pertunjukan kungfu dan tinju.

Kualitas perangkat pertandingan ini jadi pekerjaan rumah tersendiri bagi PSSI untuk musim kompetisi mendatang. Buruknya kualitas perangkat pertandingan akan membuat kualitas kompetisi menurun.

Saatnya Persipura tetap tegar, fokus dan nggetih untuk menatap laga sisa menghadapi PSIS Semarang dan Persita Tangerang, dua tim yang sudah aman posisinya di papan tengah. Secara teknis bisa dikatakan imbang.

Tim Mahesa Jenar dan Pendekar Cisadane yang secara psikologis sudah nyaman itu bisa "menolong" Persipura yang butuh keajaiban untuk tetap bertahan di Liga 1.

Selain itu, kekuatan lain yang menopang Persipura adalah doa.

"Dari dulu yang membuat tim Persipura ini kuat adalah doa. Doa itu merupakan kekuatan bagi tim ini," tutur legenda hidup Persipura, Eduard Ivakdalam.

Bermain dengan hati dan doa yang akan membuat Persipura tidak akan menemani Persiraja dan Persela Lamongan ke Liga 2. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun