Sambal pun bisa bersahaja. Tampil apa adanya. Tapi tentunya bukan tanpa polesan, racikan yang akan menjadikannya enak dan khas.
Itu yang mendasari Lucky Riyanto dan Heru Gunadi menggulirkan "Sambal Kosek Prasojo", sebuah resto dengan sajian khas sambal kosek yang nikmat. Baru setahun usaha itu berjalan, tapi sudah memiliki pelanggan yang cukup banyak.
Awalnya resto itu berdiri di Jalan Kaliurang km 9, Sleman dengan nama "Warung Prasojo". Namun dirasa kurang berkembang lalu pindah ke lokasi saat ini di daerah Condongcatur, masih di Sleman.
"Memang apa adanya, dalam bahasa Jawa "saonone" (tidak dibuat-buat, apa adanya). Mungkin mempunyai filosofi yang luas, saya belum bisa memberi tafsiran. Tapi memang saya dan mas Heru inginkan sesuatu yang khas, yang mudah diingat orang,"tutur Lucky Riyanto dalam satu perbincangan di restonya beberapa waktu lalu.
Pemilihan Sambal Kosek yang khas Magelang itu tentunya tak sekedar saja. Sambal ini memang khas dengan bahan-bahanhya (cabari rawit hijau, cabai keriting merah, bawang putih dan terasi) diulek sampai menjadi sambal yang kasar. Langsung dituang sambil dikosek dan dipenyet ke ayam goreng yang masih panas. Rasa pedasnya merasuk ke dalam daging ayam.
Tak hanya sambal kosek tapi juga ada sambal kencurnya juga yang disajikan dengan belut goreng.
Sedang Feryna yang memesan lele goreng menilai menu yang ada tepat bagi semua orang. Â Tak hanya ayam goreng tapi juga lele, belut, cumi asin, mangut lele dan lainnya. "Harganya pas untuk mahasiswa juga,"tambahnya.
Komentar keduanya tak salah, Â "Sambal Kosek Prasojo" memang menyasar juga mahasiswa yang banyak tinggal di rumah-rumah kos di sekitar resto yang terleak di Jalan Ringin Raya no.15, Condongcatur, Depok, Sleman itu.
Harga yang bersahabat, meminjam istilah marketing, mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 25 ribu memang tak memberatkan dompet. Harga yang layak untuk kenikmatan khas di situ.