Darurat, itu sifat rapat PSSI yang akan digelar 3 Januari 2019 di Jakarta.
Rapat darurat itu merupakan respon PSSI terhadap berbagai masalah yang ada saat ini. Respon lainnya sudah ditunjukkan dengan pembentuan Komite Ad-hoc untuk menangani kasus pengaturan skor yang jadi sorotan belakangan ini.
Pembentukan Komite Ad-hoc itu dimaksudkan agar pengambilan keputusan pada kasus yang diselidiki akurat, dengan data yang komprehensif. Diharapkan komite itu bisa terbentuk sebelum kongres tahunan PSSI pada 20 Januari 2019 mendatang.
Kedaruratan sifat rapat itu merupakan yang pertama kalinya disampaikan ke publik oleh PSSI. Bisa jadi rapat darurat sebelumnya juga pernah diadakan tapi tidak diketahui kapan dan tentang apa. Pernyataan yang keluar biasanya berupa "Hasil rapat Exco PSSI memutuskan...."
Tiga hal krusial akan dibahas dalam rapat darurat itu, seperti dikatakan anggota Exco PSSI, Gusti Randa, yakni persiapan kongres PSSI di Bali, 20 Januari 2018, isu pengaturan skor dan rencana kerja sama dengan Satgas Antimafia Sepak Bola.
Pertemuan itu, jelas Gusti Randa, digelar sebagai respons dari permasalahan yang menimpa Exco PSSI belakangan ini.
Terkait dengan Exco PSSI, saat ini ada dua anggotanya yang tak aktif lagi. Pertama, Hidayat yang menyatakan mundur pada 3 Desember 2017 dan mendapat sanksi dari Komdis PSSI. Ia dinyatakan bersalah setelah namanya disebut oleh Manajer Madura FC, Januar Herwanto karena membujuk agar mengalah menjelang laga melawan PSS Sleman di 8 besar Liga 2.
Menyimak alasan yang jadi dasar rapat darurat itu, PSSI semestinya berbicara dengan lebih lugas kepada publik, bahwa persoalan besar yang ada di tubuh PSSI saat ini bukanlah apa yang terjadi di tubuh Exco. Lebih dari itu adalah makin merosotnya kredibilitas PSSI.
Kemerosotan itu yang membuat publik memberikan applause kepada Satgas Antimafia Sepak Bola dan tidak menyatakan simpatinya atas nasib yang menimpa Hidayat atau Johar Lin Eng. Tidak juga berempati atas kerja yang dibanggakan oleh Sekjen PSSI, Ratu Tisha yakni PSSI mampu menyelenggarakan 10 even internasional.
Ke-10 even internasional tersebut adalah AFF Girls, AFF Woman, AFF U-16, AFF U-19, AFF Club Futsal, AFF Futsal, AFF Beach Soccer, AFC Club Futsal Championship, AFC U-19 dan terakhir Asian Games.
Sayangnya keberhasilan jadi penyelenggara 10 even internasional tidak dibarengi oleh prestasi di timnas Indonesia. Dari 10 itu, hanya satu saja yang berhasil dimenangkan yakni saat timnas U-16 juara Piala AFF U-16 di Sidoarjo, Jawa Timur. Tak heran muncul pernyataan sinis: "PSSI itu federasi atau event organizer?"