Pelatih PSS Sleman, Seto  Nurdiyantoro dalam konperensi pers usai pertandingan menyatakan kemenangan itu bukan hanya karena kegemilangan Gonzales, tapi kerja seluruh tim. Pernyataan yang sebenarnya tak perlu karena jelas itu kerja sama tim, striker tak mungkin bekerja sendirian. Apapun, kehebatan Gonzales lah yang mengantarkan Elang Jawa  semakin dekat ke babak semi final Liga 2.
Penampilan Gonzales pun dipuji dalam laman resmi klub yang menulis"Penampilan fantastis Gonzales mengantarkannya mencetak hattrick dan satu gol dari Rifal Lastori."
Sikap Profesional
Kemampuan Gonzales menjaga performanya tak lepas dari tingginya profesionalitas yang selalu dijaganya meski ia diterpa masalah. Ia tetap berlatih di tengah masalah pemutusan kontrak oleh Madura United pada Mei 2018 lalu, baik di Stadion Maguwoharjo atau di fitness.
"Saya sadar usia sudah menua, tapi bukan berarti membiarkan kemampuan menurun. Misalnya, jika ada pemain muda mengajak sprint, saya harus meladeni. Ini tuntutan profesional. Kita tak boleh mengabaikan latihan, kebugaran fisik dan mendewasakan diri,"ujarnya suatu saat ketika ngopi di sebuah kafe hotel di Yoygakarta.
Isterinya, Eva Gonzales pernah mengungkapkan bahwa disiplin latihan adalah kunci utama stabilnya performa Gonzales. El Loco jarang sekali bolos latihan. Ia bahkan tetap berlatih saat Arema kesulitan membayar gaji pemain.
Waktu itu, pemain yang pertama kali berkompetisi di Indonesia saat memperkuat PSM tersebut tak cuma berlatih di lapangan. Ia menambah porsi latihan dengan treadmill, bersepeda, hingga angkat beban. Kedisiplinan yang tetap dilakoni El Loco hingga kini.
Tak mengherankan jika di usia kepala empat, El Loco mampu menunjukkan kemampuannya yang lebih di PSS Sleman. Ia juga membuktikan kebugaran fisiknya dengan mampu bermain penuh 90 menit. Tidak menunjukkan kegusaran atau tidak suka meski ia pemain bintang karena tetap dimainkan terus oleh pelatih saat menghadapi Persita Tangerang.
Menarik dinantikan hattrick selanjutnya dari El Loco di semi final Liga 2 yang sepertinya mampu ditembus PSS Sleman untuk meraih mimpinya menapak ke Liga 1 2019. Juga kiprah selanjutnya di musim kompetisi 2019 mendatang, entah dia tetap mengenakan jersey PSS Sleman atau berganti klub yang membutuhkan keganasannya. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H