Mohon tunggu...
johannes simorangkir
johannes simorangkir Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa PPG Prajabatan

hay teman-teman perkenalkan nama saya Johannes Simorangkir, S.Pd, saya alumni dari Universitas HKBP Nommensen Pematang Siantar Tahu 2022 dan saya bekerja tahun 2023 dan saya kembali kuliah PPG di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara dan sekarang masih berjalan Hobi Saya Memasak dan Bernyanyi, dan Berenang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Tanggapan Anda tentang Anak yang Sering Dibuli akibat Kekurangan

19 Maret 2024   15:34 Diperbarui: 23 Maret 2024   20:19 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

hay teman-teman aku mau cerita sedikit tentang siswa saya dikelas VI SD, sebenarnya cerita ini tidak perlu di umbar namun karena saya seorang penulis ingin menambah wawasan terhadap sebuah kasus yang sedang saya alami didalam kelas, sebenarnya siswa saya didalam ruangan tersebut berjumlah 24 siswa namun ada seorang siswa yang memiliki kekurangan pendengaran dan sering kena buli oleh teman-temannya namun saya sebagai Calon Guru Profesi harus dapat memberikan tanggapan kepada saya sendiri untuk mengatasi masalah tersebut. sebenarnya saya sudah melakukan pendekatan kepada siswa yang sering dibuli oleh temannya akibat kekurangannya, dan dia juga memiliki kemampuan yang sangat rendah dalam belajar, dia tidak bisa membaca, menulis dan tidak mengenal huruf sama sekali.oleh karena itu saya selalu berusaha untuk memberikan senyum baik untuknya namun dia selalu membalas senyum kepada saya. pada suatu hari saya berbicara kepada siswa tersebut namun dia tidak menjawab dan bahkan teman-temanya melarang saya untuk dekat dengannya karena siswa tersebut diejek bau dan bodoh namun saya tidak mendengar pembicaraan mereka saya fokus untuk melakukan interaksi dengan siswa tersebut. lslu saya mengatakan jika kamu paham dengan gerak gerik dari mulut saya tundukkan saja kepalamu jika kamu bingung gelengkan kepalamu,  jadi saya bertanya kepadanya apa kamu bisa membaca jika kamupaham tundukkan kepalamu jika tidak geleng kepalamu namun dia menjawab tidak bisa dan masih banyak pertanyaan saya berikan kepadanya, saya juga bertanya kepadanya apa kamu pernah dilihat oleh ibumu dan ayahmu dengan keadanmu seperti ini lalu dia menjawab dia tidak pernah  diperhatikan oleh orang tuanya dirumah. 

oleh karena itu saya merasa sedih karena dirumah juga dia tidak diperlakukan dengan baik, saya ingin membawanya berobat namun saya takut untuk menjumpai keluarganya karena saya ingin membersihkan teliganya dan memberikan alat bantu pendegar dan apa lagi alat bantu pendengar mahal dan membersihkan teliganya juga pasti mahal namun saya merasa sedih karena dia juga tidak diperhatikan dirumah, namun setiap saya berbicara dan ketawa samanya dia selalu tersenyum bahagia saya ingin dia mendapatkan ilmu walaupun saya akan kewalaahan mengajarinya dari awal lagi dan teman teman biar tahu juga saya bertanya juga padanya. apa kamu takut dengan siswa dikelas ini, dia menjawab iya dengan menundukkan kepala kebawah, lalu saya bertanya kenapa kamu takut, lalu saya berikan jawaban apa mereka jahat samamu jika iyah tundukkan kepalamu lalu dia menundukkan kepalanya. lalu setelah hari selanjutnya pembelajaran dikelas saya memberikan arahan kepada siswa untuk tidak mengangunya karena dia juga tidak menganggu kalian ucar saya namun ada siswa menjawab dia itu bau pak dan jorok bodoh lagi lalu saya menjawab, kita sesama manusia harus saling mengahasihi dan saling menyayangi walaupun dia memiliki kekurangan kalian sebagai teman harus merangkulnya bukan mengejek ucap saya namun siswa saya menjawab pulanglah kau bau kauitu, jadi saya marah dan hati saya juga sedih namun saya tetap semangat untuk membimbingnya sampai bisa setelah saya marah siswa saya menunduk kepala karena saya berkata perlakuanmu kurang baik saya berikan ilustrasi bagaimana jika kamu di posisi dia kalian merusak mentalnya dengan seperti itu dia terdiam saya hampir menangis karena saya juga pernah di posisi buli yang dilakukan teman saya kepada saya namun saya tetap kuat dan tetap berdoa.

bagaimana menurut kalian sahabat penulis terkait dengan masalah  saya ini mohon dukungan dan support saya, untuk memberikan pemahaman kepada siswa saya tersebut di lingkungan belajar yang aman dan nyaman baginya semoga misi saya dapat saya lakukan untuk membawa siswa saya check up dan mengajarinya seperti pengenalan huruf, menulis dan membaca. 

jangan lupa kepoin content kita di youtube dan tiktok saya terkait perkembangan anak dan pengetahuannya

https://youtube.com/@JohannesChanel?si=UzLISn86oNZiEmBz

dan klik keranjang kita untuk barang best seller 

https://mycollection.shop/typecmicrousb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun