Dapat dibilang, bahwa Ninja memiliki arti yang bersinonim dengan motor sport. Orang-orang awam pasti akan menggeneralisasi motor berfairing dengan sebutan Ninja walaupun tidak tahu apakah motor tersebut sebenarnya. Memang, warna hijau yang sangat mencolok dan deruan knalpot yang dikenal dan disukai oleh orang merupakan ke-khasan dari Kawaski Ninja itu sendiri. Tetapi hal tersebut tidak Kawasaki capai dengan instan. Motor ini memliki sejarah, yang jika ditelusuri akan membawa kita ke berdekade-dekade yang lalu. Dan untuk membuat artikel ini sebagai bacaan singkat, kita hanya akan memfokuskan kepada kelas supersport Ninja.
Apa itu Ninja?
Nama Ninja secara mudah hanya mengarah kepada keluarga dari motor sport pabrikan Kawasaki yang mencakup banyak sekali jenis motor, juga jenis dari segi permesinan nya, dan bahkan perbedaan dari kegunaan masing-masing motor tersebut. Dimulai dari motor pemula yakni Ninja 250, hingga Ninja H2 yakni merupakan salah satu motor tercepat yang diproduksi secara massal di dunia.
Ninja Pertama
Merupakan motor keluaran tahun 1984, dan Kawasaki GPZ900R dapat dikatakan sebagai buyut dari nama Ninja tersebut. Sang GPZ merupakan motor sport yang sangat legendaris yang merupakan motor yang sangat modern di eranya. Motor ini dikembangan hanya dalam jangka waktu 6 tahun dan motor ini merupakan motor 4 silinder dengan 16 katup dan sistem pendinginan air. Motor ini juga merupakan motor pertama yang dapat menempuh ¼ mil dalam waktu dibawah 11 detik. Bentuk body dari GPZ sangat terlihat 80-an terutama dengan karakteristik UJM (Universal Japanese Motorcycle) -nya. Walaupun belum menjadi model sportbike, tetapi sang GPZ900R merupakan Ninja pertama dan sangat membawa perkembangan dalam dunia motor. Faktanya, dalam waktu hanya 3 bulan setelah motor ini dirilis, GPZ900R diikuti Kawasaki dalam seri balap Isle of Man TT dan bahkan memenanginya di posisi pertama dan kedua.
Generasi Penerus Ninja
Tahun 1989 merupakan tahun yang sangat berarti bagi Kawasaki. Dimana Suzuki memiliki GSXR750, dan Kawasaki perlu membuat motor untuk menyaingi Suzuki. Kemudian dibuatlah ZX7R
Motor ini merupakan loncatan yang cukup jauh dari seri GPZ karena sebelumnya, GPZ merupakan motor berjenis UJM, dimana karakteristik berkendaranya hanya sebatas ‘motor standar’. Sedangkan ZX7R merupakan replika dari motor balap Kawasaki sendiri dengan fairing penuh. Untungnya, di tahun 90-an, pasar motor berfairing sangat diminati. Sehingga ZX7R laku keras. Padahal Kawasaki sendiri tidak yakin akan keputusan dalam pembuatan motor ini.
Beberapa tahun berikutnya, Honda membalas Kawasaki dan Suzuki dengan membuat Honda Fireblade. Motor yang sangat ringan dan dengan cc yang jauh lebih besar daripada pesaingnya, tentu mengalahkannya secara performa. Tetapi Kawasaki bersikeras untuk tetap menjadi raja di segmen ini. Kemudian Kawasaki merevisi ZX7R dengan memberinya mesin dengan kapasitas 900cc yang baru, dan menamainya ZX9R. Tetapi motor baru ini jauh lebih berat dari Honda Fireblade dan hanya menghasilkan tenaga yang tidak jauh lebih banyak pula.
Di tahun yang sama juga, Kawasaki juga memproduksi motor bernama ZX6R yang merupakan motor favorit banyak orang karena di tahun 2002, Kawasaki menaikkan kapasitas mesin motor ini dari 600, hingga 636 cc dan dari situlah ZX6R mendapat julukan “Six-Three-Six”. Dikarenakan oleh penambahan kapasitas mesin ini, tenaga dan torsi ZX6R juga mengalami peningkatan dan motor ini merupakan salah satu motor kelas 600cc terbaik dan paling mudah digunakan.