Ada-ada saja kabar angin yang ditiupkan oleh Fahira Idris untuk mendiskreditkan Pemprov DKI Jakarta. Kali ini, dia bikin isu #GazaInJakarta. Padahal, permasalahannya adalah antara pengusaha (yang juga pejuang Gaza) dengan pengurus yayasan masjid. Namun, karena Fahira Idris tidak tabayyun, maka muncul sentimen SARA di antara follower twitter-nya dan masyarakat yang tidak paham pangkal permasalahannya.
Berikut ini klarifikasi oleh akun twitter @temanAhok mengenai #GazaInJakarta. Agar enak dibaca, saya menyunting penomoran, ejaan, dan tata bahasanya tanpa mengubah maksud kontennya.
Kita akan membahas tentang Masjid Al Futuwwah di Kemang yang kemarin disebut-sebut oleh Fahira Idris, melalui akun twitter @fahiraidris.
1. Assalamualaikum. Ww. Menyambut Ramadhan, kita twitkan “Salah Kaprah @fahiraidiris yang bisa berujung Fitnah Sebelum Ramadhan”.
2. Dalam twitnya, @fahiraidris tendensius melakukan framing/pembingkaian masalah seolah-olah Pemprov DKI netral dan diam, dengan hashtag #GazaInJakarta.
3. Jelas di sini @fahiraidris tidak terlalu menguasai masalah dan terlalu reaktif, sehingga tendensinya menyinggung SARA.
4. Harusnya, @fahiraidris bersikap bijaksana karena gubernur non-Islam dan ini menjelang Ramadhan, isu harus digulirkan secara bijaksana.
5. Karena mendengar isu dari twit @fahiraidris, akhirnya ada relawan dari komunitas Teman Ahok yang datang ke TKP di masjid Al Futuwwah, Kemang.
6. Kita berhasil menemui tokoh-tokohnya, termasuk Kyai Fatih Naim, Dewan Pembina Mesjid dan Pesantren Al Futuwwah.
7. Di tempat yang sama, ternyata sudah ada PNS2 yang ikut mencari tahu duduk persoalannya. Ternyata, Pak Gub juga cepat respons.
8. Masalah ini ternyata sengketa pengembang properti vs pengurus yayasan masjid. PT FIM Jasa Eka Utama membeli tanah 2700 m2 sekitar masjid.