Dokumen Pribadi
"Pa-Pa... Ma-Ma..."
"Wow! Anakku sudah mulai mengoceh!" Seru, ibunda ketika melihat anaknya sudah bisa ngomong. Tak sabar, ibunda pun menunjukan perkembangan anaknya kepada ayahnya.
"Iya, Ma." Sambut, sang ayah tak kalah bahagia. "Terus, kata apa yang harus kita ajarkan buat bayi kita?" Tanya ayah, antusias.
Rasanya, papa dan mama sangat senang saat mendengar ocehan Sang Bayi. Timbul rasa ingin tahu, kira-kira kata-kata apa lagi yang akan diajarkan dan dikuasai  Sang Bayi. Papa dan Mama pun akan membaca buku tentang perkembangan bayi, mengikuti perkembangannya, berkeliling menunjukan banyak hal, memperkenalkan apa saja disekitarnya, dan berharap bayi akan mengoceh mengikut apa yang dikatakan Papa dan Mama.
Yeah, Papa dan Mama! Mengoceh adalah tahapan permulaan bayi mengasah kemampuan bicara, komunikasi dan bahasa. Mabel Rice, seorang Spesialis Percakapan dari Universitas Of Kansas, mengatakan bahwa bayi mengoceh berarti sedang belajar bahasa. Selain itu, hasil penelitian Pakar Perkembangan Otak dari Amerika tahun1999 menyebutkan bahwa pada usia 6-12, bayi dapat mengenal pola bicara orang di sekelilingnya. Bayi mampu mengenali kata-kata, yang sering diucapkan ayah dan ibunya. Jadi, semakin sering orangtua, saudara-saudara, Oom dan Tante, Â Opa dan Oma, dan orang-orang terdekat bayi sering mengajaknya bicara, akan semakin banyak perbendarahan kata yang dipelajarinya. Alhasil, dia akan lebih terampil berbicara pada usia 5-6 tahun.
Ketika kita merespon perkembangan bayi, kita pun dapat mengetahui juga 3 hal yang penting, diantaranya : 1). Tahapan Kemampuan Bicara bayi. 2). Bagaimana Cara Bayi Belajar. 3). Kata-kata awal yang perlu diajarkan kepada Bayi.
I. Tahapan Kemampuan Bicara Bayi
Kemampuan bicara pada bayi terdiri atas beberapa tahapan, diantaranya :
1. Usia 0-3 bulan
Bayi mulai menunjukan reaksi terhadap bunyi-bunyi yang didengarnya. Dia akan mencari sumber suara tersebut. Si Kecil juga perhatian terhadap suara musik ataupun nyanyian.