Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Strategi Menghadapi Kemacetan di Jalan

25 Juli 2018   07:50 Diperbarui: 25 Juli 2018   08:18 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi telah datang. Matahari bersinar cerah. Udara terasa segar. Namun, kesegaran udara pagi yang tetasa seakan beranjak tertutup kepadatan jalan raya. Hiru pikuk dan deru kendaraan terdengar hingar bingar. Pemandangan setiap pagi di jalan raya, seperti menjadi pemandangan yang rutin setiap hari senin sampai jumat. L Seperti itulah situasi di jalan raya kota Jakarta.

Ketika menghadapi situasi di jalan raya yang macet, dapat membuat gelisah, tidak sabar dan sebagainya. Kegelisahan dan ketidaksabaran tersebut akan muncul, disaat kita sendiri hanya diam menghadapi kemacetan, atau ketika kita ingin buru-buru karena takut terlambat. Beberapa hal yang dapat dilakukan ketika menghadapi kemacetan di jalan raya, adalah:

1. Sediakan waktu yang cukup sebelum berangkat kerja, kuliah maupun sekolah. Waktu yang cukup dalaam perjalanan menghadapi kemacetan agar tidak terlambat.

2. Membaca buku. Sebaiknya, membaca bacaan ringan akan menolong kita menghadapi kemacetan, mengurangi kegelisahan dan ketidaksabaran.

3. Mendengar musik. Tape atau radio yang mengumandangkan musik dan lagu-lagu yang kita sukai juga menolong mengurangi kegelisagan dan ketidaksabaran.

4. Membuka email, mengecek san membalas email juga dapat dilakukan saat menghadapi kemacetan.

5. Menulis agenda atau blog, juga dapat dilakukan saat menghadapu kemacetan. Ketika kita melakukan kegiatan, tentunya dapat menguurangi kegelisahan dan ketidaksabaran dalqm menghadapi kemacetan.

Jakarta, 25 Juli 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun