Mohon tunggu...
Yohanes Nindito Adisuryo
Yohanes Nindito Adisuryo Mohon Tunggu... -

An assistant consultant, a person who learns International Relations, PSM Paragita UI, Komunitas Sabantara, eclectic, tenor, loves writing, loves reading, just loves to write poets & stories, melancholie-sanguine, survivor; loves music, especially classic, a choir singer in tenor; likes sports and travelling and hiking\r\n\r\n"Ubi caritas, ibi claritas"\r\n(Where there's Love, there'll be light)\r\n\r\n"Ego non sine te nec tecum vivere possum"\r\n(That's impossible if I can live without you)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak Menanti Hujan

8 April 2011   04:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:01 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sajak Menanti Hujan
Y. Nindito A.
Kurengkuh musim semi di taman hati
Bersemi musim yang tiada pernah kudapati
Sungguh lembut pelukan mentari
Dan untukku, kamulah mentariku

Telah lama suatu kehangatan kurindu
Selagi muram dingin musim baru kulewati
Kegelapan telah terbang menjauh
Inilah ku alami musim semi terindah
Dari yang pernah ada

Bicaralah padaku dalam sunyi
Cukuplah rona matamu saja!
Ku berikan padamu lagu ini
Semua ini begitu sulit ku ungkapkan
Hingga pada waktunya, terang 'kan berikan jawabnya

Aku berkata padamu
Telah kurasakan begitu dingin musim yang lalu
Sampai ku pikir tak'kan pernah ia hilang dariku
Ku ucapkan serapah pada semua gelap yang ada

Dan ku katakan padamu
Aku telah tahu
Bahwa aku begitu cinta kamu

Inilah musim bersemi bunga-bunga
Selayaknya musim, ia bersemi dan berguguran
Inilah saat jiwa seakan lautan bergelora
Inilah saat arti pujaan dinyanyikan semesta
Selagi ku lihat lilin kecil terangi gulitaku

Misteri ini tak dapat dijawab akal semata
Sampai rintik hujan kembali melukis segalanya
(2010)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun