Mohon tunggu...
Yohanes Nindito Adisuryo
Yohanes Nindito Adisuryo Mohon Tunggu... -

An assistant consultant, a person who learns International Relations, PSM Paragita UI, Komunitas Sabantara, eclectic, tenor, loves writing, loves reading, just loves to write poets & stories, melancholie-sanguine, survivor; loves music, especially classic, a choir singer in tenor; likes sports and travelling and hiking\r\n\r\n"Ubi caritas, ibi claritas"\r\n(Where there's Love, there'll be light)\r\n\r\n"Ego non sine te nec tecum vivere possum"\r\n(That's impossible if I can live without you)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Melati

7 April 2011   20:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melati
Y. Nindito A.
Dikau kuntum melati pujaan
Dipangku ibu pertiwi di haribaan
Dikaulah sungguh putri kesayangan
Dari Sang senja merah jingga bertahta

Kala senja kian merah jingga
Dikau kian bergaun putih suci

Kian bergulung layarnya hari
Namun dikau terus bersemi berseri
Di taman bunga bangsa
Di taman hati ini

Kau tetap putih suci mewangi
Tetaplah anggun cantik
Mekar berseri bersemi
Tanpa kenal kapan musimnya

Siapalah anak-anak bangsa
Yang tak memujamu,
Dan tak cintaimu?
(Jakarta, Mei 2008)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun