Mohon tunggu...
Yohanes Nindito Adisuryo
Yohanes Nindito Adisuryo Mohon Tunggu... -

An assistant consultant, a person who learns International Relations, PSM Paragita UI, Komunitas Sabantara, eclectic, tenor, loves writing, loves reading, just loves to write poets & stories, melancholie-sanguine, survivor; loves music, especially classic, a choir singer in tenor; likes sports and travelling and hiking\r\n\r\n"Ubi caritas, ibi claritas"\r\n(Where there's Love, there'll be light)\r\n\r\n"Ego non sine te nec tecum vivere possum"\r\n(That's impossible if I can live without you)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Hujan

7 April 2011   15:38 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:02 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika Hujan
Y. Nindito A.
Ketika hujan
Licin
Aku
Terpeleset dalam lamunan
Terjerembab dalam angan
Ketika hujan, aku
Basah, kuyup
Oleh rintik-rintik rindu
Tiada berbait, tiada koda

(Salatiga, September 2010)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun