Buku pengayaan adalah buku yang digunakan untuk memerkaya khazanah pengetahuan dan keterampilan. Buku pengayaan diperlukan karena materi buku teks masih bersifat umum. Oleh karena itu, buku teks mesti didampingi oleh buku pendamping guna mencapai sandar kompetensi yang ditentukan. Maka, buku pendamping tersebut berfungsi sebagai buku pengayaan untuk mencapai kompetensi. Mata pelajaran yang saat ini diajarkan di sekolah-sekolah cukup banyak. Dari SD, SMP/ MTs, hingga SMA/ MA/ SMK, semua jenjang memunyai pelajaran yang begitu berjibun. Banyaknya mata pelajaran yang diajarkan sebenarnya menjadi keuntungan bagi penulis dan calon penulis buku. Mengapa? Karena peluang mendapatkan kesempatan menjadi semakin besar. Agar Anda dapat memeroleh kesempatan itu, pagi ini saya akan berbagi tips tentang kepenulisan buku pengayaan.
[caption id="attachment_128488" align="alignright" width="300" caption="Buku ini telah dinyatakan lolos penilaian."][/caption]
Buku pengayaan memunyai beragam jenis. Bidang fiksi meliputi antologi puisi, antologi cerpen, novel, roman, dan naskah drama. Bidang nonfiksi meliputi mata pelajaran (IPA, IPS, Humaniora, keterampilan). Agar Anda mudah mengenalnya, perhatikanlah tiga tips yang hari ini akan kubagikan. Ketiga tips itu adalah menganalisis kompetensi, menyusun kerangka (out line), dan mengembangkannya. Berikut kupasannya. Tips 1: Menganalisis Kompetensi Setiap jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, MA, SMK) memunyai Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD). Semua buku teks ditulis berdasarkan SKKD tersebut. Jika ingin mengetahui wujud SKKD, silakan Anda mem-browsing di google. Anda pasti akan menemukan banyak sekali SKKD. Setelah mengetahui wujud SKKD tersebut, Anda pun dapat menganalisis kompetensi yang Anda sukai. Sebaiknya kompetensi itu mencakup beberapa Kompetensi Dasar sejenis sehingga Anda tidak mengalami kesulitan bahan pengembangan. Tips 2: Menyusun Kerangka (Out Line) Kini SKKD dan hasil analisis sudah berada di tangan. Selanjutnya, Anda dapat menggunakan hasil analisis SKKD tersebut untuk menyusun kerangka atau daftar isi (out line). Susunlah sekadar garis besar pola pengembangan calon buku pengayaan yang akan Anda kembangkan. Kerangka buku pengayaan ini berfungsi cukup vital karena menjadi pengarah pengembangan buku. Fungsi kerangka dapat disamakan dengan kompas sebagai penunjuk arah. Namun, kerangka dapat berubah seiring perkembangan kepenulisan. Tips 3: Mengembangkan Penulisan Karena sudah memunyai kerangka buku pengayaan, Anda dapat mulai menulis. Penulisan buku pengayaan relatif mudah. Anda dapat memulainya dari semua sisi yang Anda anggap mudah. Anda dapat memulai dari awal (deduktif), tengah, atau akhir. Silakan saja Anda pilih. Yang penting penulisan itu berdasarkan kerangka buku. Sebaiknya Anda memerhatikan ketaatan terhadap ejaan, tanda baca, dan kalimat efektif. Ejaan meliputi pemakaian huruf capital, huruf miring, dan penulisan angka atau bilangan. Tanda baca meliputi 14 (empat belas) tanda baca, yakni tanda titik hingga apostrof ('). Kalimat efektif meliputi pemakaian diksi, struktur kalimat, dan koherensi. Meskipun naskah nantinya tetap disunting editor, sebaiknya Anda tetap memedulikan penulisan agar editor tidak menganggap tulisan tersebut sebagai sekadar tulisan. Alhamdulillah, dua naskah buku pengayaanku dinyatakan lolos. Saya telah dipanggil penerbitku kemarin. Saya diberi "rapot" atau penilaian Puskurbuk (Pusat Kurikulum dan Perbukuan) Kemdiknas terhadap dua bukuku. Meskipun saya perlu merevisi beberapa bagian, bukuku tetap dinyatakan lolos. Dan kemarin pula, saya langsung memerbaiki kesalahan yang ditunjukkan pihak penilai. Menurut informasi, penerbitku hanya mengirimkan 20 judul buku karena begitu ketatnya persaingan. Namun, kualitas tetap menjadi nomor satu. Penilaian berlangsung sangat objektif karena identitas naskah ditiadakan dan diganti kode tertentu. Saya masih menyimpan coretan-coretan penilai yang saya pun tidak mengenalnya. Insya Allah, kedua buku itu termasuk buku yang akan ditenderkan untuk pengadaan buku pengayaan milik negara. Buku itu akan beredar ke seluruh tanah air akhir tahun ini. Tentu saja saya teramat senang dan bangga. Kebanggaan itu tidak hanya mendapatkan royalty, tetapi saya bangga karena bukuku digunakan bangsaku. Kapan lagi saya dapat berkontribusi kepada bangsaku? Semoga bangsaku maju karena buku-buku yang kutulis itu. Amin. Terima kasih.
Selamat Pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H