Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Terselamatkan oleh Kuasa Tuhan

16 Juli 2011   11:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:37 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Tuhan berkehendak, siapakah manusia sanggup menghalanginya? Tak satu pun makhluk bumi mampu menghalangi jika Tuhan menghendaki suatu keinginan. Maka, marilah kita mencoba “merayu” Tuhan agar berkehendak kebaikan kepada kita. Kisah malamku sebagai kelanjutan dari tulisan Wahai Para (calon) Ayah Janganlah Meniru Ayah Ini, Ya. Saya memberi judul kisah malamku: Tuhan Berkehendak.

Begitu pesananku terhidang, tiba-tiba HP-ku berbunyi. Ada panggilan. Ternyata, seorang kawan dari Surabaya ingin menyampaikan informasi penting. Dan saya pun segera menjawab semua pertanyaan sahabat itu. Keasyikan ngobrol itu membuat nasi pesananku dingin. Di samping menyaksikan ulah ayah yang tega berbuat jahat kepada anaknya, nasi sudah dingin dan nafsu makanku pun hilang. Bergegas saya menemui penjual warung. Saya membayar semua makananku meskipun belum dimakan. Langsung saja saya tancap gas menuju kantor tanpa memedulikan lagi keramaian lalu lintas.

Dalam perjalanan ke kantor, saya ingin menghubungi kawan karena mungkin saya datang terlambat. Alangkah terkejutnya diriku. HP-ku tidak ada di kantongku.Lho, di mana nih HP-ku?” tanyaku dalam hati. Lalu, saya teringat ketika usai menjawab panggilan dari Surabaya itu, saya meletakkan HP-ku di atas meja. Dan saya lupa tidak mengambilnya ketika pulang. “Aduh, celaka, nih. Banyak nomor penting di dalamnya.

Lalu, saya pun menghubungi istriku yang sedang mengantarkan anak keduaku ke TK yang dekat rumahku. Saya menyampaikan informasi bahwa HP-ku tertinggal di warung RS YAKKSI Gemolong. Saya meminta istri agar mencoba mengecek ke sana. Dan istriku mengiyakan permintaanku. Saya pun menuju kantor dengan selamat.

Sepulang kerja, saya langsung pulang. Terlihat anak-anak sudah bermain di halaman rumah. Mereka bertiga memang sangat rukun. Istriku hanya mengawasi ketiga anakku dari kejauhan sambil membaca koran pagi. Saya pun memarkir kendaraan. Lalu, saya menemui istriku.

“Ma, HP-nya ketemu?” tanyaku sambil duduk di sampingnya.

“Iya. Tuh, di atas meja” jawab istriku sambil menuding ke arah HP-ku yang tergeletak di atas meja. Alhamdulillah, HP-ku tidak hilang. Sudah kesekian kali HP-ku itu hampir hilang. Alhamdulillah, Allah selalu memberikan pertolongan kepadaku.

Sebenarnya bukan nilai HP yang saya takutkan. Namun, semua nomor penting tersimpan di dalam HP jadulku. Saya baru sempat mengopi beberapa nomor ke HP lain. Jadi, ketakutanku bukanlah kehilangan barang, tetapi isinya yang kukhawatirkan. Ya Allah, terima kasih untuk semua pertolongan-Mu. Tiada pertolongan selain kehendak-Mu. Semoga HP-ku dapat bermanfaat dan memberi manfaat kepada diri dan orang lain. Amin. Terima kasih.

Selamat Malam

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun