Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pak Polisi, Mohon "Petugas" Ini Dibina

2 Desember 2011   07:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:55 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

[caption id="attachment_153154" align="aligncenter" width="656" caption="Apakah pak polisi menunggu laporan jatuhnya korban duhulu baru bertindak?"][/caption]

Jengkel bin menyebalkan, itulah ungkapan yang sering saya keluhkan jika bertemu dengan orang-orang ini. Bukannya memelancar lalu lintas, melainkan mereka justru membuat macet lalu lintas. Bisa jadi kecelakaan disebabkan kecerobohannya, tetapi kekhawatiran itu pun tak menjadi pembelajaran baginya. Dan yang lebih menghebohkan, aparat terkesan diam atau bahkan mendiamkannya. Ada apa ini?

Setiap pagi dan siang, saya bertugas demi anak sulungku. Setiap pagi, saya mengantarkannya ke sekolah di Gemolong Kabupaten Sragen. Sekitar jam 06.00, saya sudah berada di jalanan. Sengaja saya berangkat lebih pagi karena menghindari kecerobohan dan kesembronoan oknum-oknum “petugas” pengatur lalu lintas. Siapakah dia? Tak lain adalah petugas dari lembaga atau instansi tertentu.

Pada siang harinya, kondisi sama saja. Banyak “petugas” bertugas bak petugas alias polisi lalu lintas. Mereka berusaha menjadi pengatur lalu lintas. Bukannya mereka membantu memelancar lalu lintas, melainkan lalu lintas justru menjadi kian tak karuan. Benar-benar menyebalkan.

Jika Anda mengadakan perjalanan sepanjang Jalan Solo-Purwodadi, Anda akan menemui beragam oknum petugas itu. Baiklah, saya akan memulai dari Gemolong. Tepat depan SMPN 1 Gemolong, nanti Anda akan menemui satpam yang menjadi pengatur lalu lintas. Di tengah jalan, dipasang dua-tiga penanda marka jalan yang berbentuk kerucut berwarna merah. Petugas itu berusaha menyeberangkan anak-anak sekolah. Namun, caranya sangatlah berbahaya.

Sering petugas itu berada di tengah jalan yang sedemikian padatnya. Ketika lalai, banyak pengendara kebut-kebutan. Jantungku sering berdegub lebih kencang jika melihat anak-anak yang nyaris tertabrak mobil atau motor. Dan jarang ada polisi lalu lintas mengawasi kondisi itu.

Kondisi itu sama saja dengan di Godegan, sekitar 2 km ke arah selatan dari Gemolong. Di barat jalan, terdapat MTs Negeri Gemolong. Setiap pagi, seorang satpam sekolah menjadi petugas lalu lintas dengan ditemani seorang polisi. Yang membuatku jengkel, satpam itu sering berada di tengah jalan sedangkan lalu lintas sangatlah ramai. Dan pak polisi itu hanya terlihat di pinggir jalan sambil sesekali membantu menyeberangkan anak sekolah.

Selanjutnya, di perempatan Tempel Kalioso. Di sebelah barat jalan, terdapat MTs Negeri Kalijambe. Seorang satpam sekolah yang sudah tua menjadi petugas lalu lintas. Yang membuat jantungku berdegub kencang adalah perilaku 2-3 anak sekolah yang menjadi pengatur lalu lintas. Anak-anak sekolah itu berada tepat di tengah jalan. Saya pernah melihat kejadian yang nyaris sebuah motor menabrak anak sekolah itu. Tak terlihat pak polisi lalu lintas membantunya.

Lalu menuju ke depan SDN Tuban 1 Gondangrejo Karanganyar. Tepat di sebelah selatannya, terdapat Polsek Gondangrejo. Saya sering menyaksikan beberapa guru menjadi petugas penyeberang jalan. Kadang pak polisi membantu guru-guru tersebut. Namanya saja anak SD, saya sering dibuat kaget karena anak-anak itu menyeberang jalan sambil berlari. Aduh, bikin deg-degan saja!

Ke selatan sekitar 100 meter, terdapat SMP Negeri 1 Gondangrejo. Seorang satpam sekolah menjadi pengatur lalu lintas. Tiga buah penanda marka jalan dipasang di tengah jalan. Dan sering anak-anak sekolah itu menyeberang jalan tanpa dibantu petugas sedangkan banyak mobil justru terparkir di sana. Maka, jalanan pun makin ruwet.

Setali tiga uang. 100 meter di sebelah selatannya, terdapat MTs Negeri Gondangrejo. Lagi-lagi satpam sekolah menjadi pengatur lalu lintas. Karena sebagian jalan itu rusak, banyak kendaraan memilih jalan yang baik. Ketika kendaraan itu berpindah ke jalur jalan yang baik, sering anak-anak sekolah justru menyeberang jalan tanpa didampingi petugas. Benar-benar mendebarkan!

Ke selatan 100 meter, terdapat pabrik rokok. Setiap pagi, dua-tiga orang satpam pabrik menjadi pengatur lalu lintas. Mereka sering bersikap “arogan” kepada pengguna jalan. Jika ada karyawan pabrik akan menyeberang, petugas itu sering langsung menghentikan kendaraan secara mendadak. Anda bisa membayangkan petaka yang terjadi jika Anda tidak terbiasa melewati jalanan itu. Lagi-lagi, polisi tidak terlihat di lokasi.

Ke selatan 300 meter, terdapat SMK Muhammadiyah dan SMA Negeri Gondangrejo. Di SMK Muhammadiyah, seorang satpam juga menjadi petugas pengatur lalu lintas. Anak-anak SMK itu menggunakan kendaraan dan mereka sering memacu motornya kencang-kencang. Dan kejadian serupa ditemukan di pertigaan SMA Negeri Gondangrejo. Seorang guru dibantu beberapa siswa menjadi pengatur lalu lintas tanpa didampingi pak polisi. Benar-benar keadaan yang teramat berbahaya dan membahayakan pengguna jalan lainnya.

Anda bisa membayangkan berbahayanya kondisi itu. Tak lebih dari 10 km, terdapat sekitar 7 lokasi yang teramat berbahaya. Kondisi itu nyaris terlihat setiap hari karena saya sering menggunakan jalur itu untuk menuju tempat kerja dan kampusku. Nyaris pula saya tidak melihat pak polisi yang membantu atau mengatur lalu lintas di sana. Atas kondisi itu, alangkah baiknya jika pak polisi membina para “petugas” di sekitar lokasi yang saya sebutkan. Semua bertujuan demi kebaikan. Sebelum jatuh korban, alangkahbaiknya pak polisi segera bertindak. Atau pak polisi menunggu laporan tentang jatuhnya korban dahulu?

Sumber gambar: Sini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun