Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, 30 pengarang dongeng terbaik Kemdikbud 2024, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenalkan Halaman Indeks kepada Calon Penulis

7 November 2011   05:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:58 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_147186" align="aligncenter" width="640" caption="Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh kemampuan guru menggunakan media, model, dam metode pembelajaran."][/caption]

Fasilitas lengkap: komputer, internet, laboratorium, perpustakaan, ruang media dan lain-lain. Namun, mengapa sekolah itu tidak memiliki prestasi yang sebanding dengan kelengkapannya? Tak lain adalah ketidakkreativan guru dalam membelajarkan anak didik. Jika gurunya kreatif, semua fasilitas itu tentu akan menunjang prestasi anak sehingga nama baik sekolah pun terangkat. Dan teramat disayangkanlah jika sarana-prasarana itu hanya menjadi pelengkap dan benda mati di ruangnya.

Seminggu lalu, saya menyampaikan materi tentang membaca halaman indeks. Teknik itu perlu dikuasai anak didik agar mereka mudah memahami setiap istilah yang digunakan dalam sebuah buku ilmiah. Ketika mereka sudah menemukan istilah asing, biasanya pemahaman mereka terhambat. Untuk mengatasi kondisi itu, mereka perlu dipahamkan tentang teknik membaca halaman indeks dan mencari maknanya dalam kamus.

Atas materi ini, saya pun berusaha menyampaikan materi ini secara mudah dan taktis. Pada awal pembelajaran, saya menyampaikan sekadar wawasan tentang halaman indeks dan kegunaannya. Halaman indeks adalah bagian dari buku ilmu pengetahuan dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) berisi istilah atau kosakata asing, (2) ditulis menurut abjad atau alfabetis, (3) dilengkapi posisi atau letak penggunaan istilah dalam buku, dan (4) biasanya diletakkan di halaman terakhir.

Pembelajaran pun berlanjut. Saya meminta semua anak agar berkunjung ke perpustakaan sekolah. saya meminta mereka agar membaca lima buku ilmu pengetahuan. Setelah itu, mereka harus menuliskan lima istilah dengan lima huruf awal yang berbeda. Selanjutnya, mereka melengkapi istilah dalam halaman indeks itu dengan arti atau maknanya. Agar pekerjaan itu dapat dilakukan secara sistematis, saya pun menentukan sistematika atau urut-urutannya, yaitu:

Buku 1 (hingga buku 5):

Nama penulis. Tahun. Judul buku. Kota penerbit: penerbit.

  1. (Semisal huruf A) Nama istilah (letak halaman) = (diisi arti atau makna istilah) dengan mengutip kalimat yang digunakan dalam buku tersebut.
  2. (Semisal huruf B) Nama istilah (letak halaman) = (diisi arti atau makna istilah) dengan mengutip kalimat yang digunakan dalam buku tersebut.
  3. (Semisal huruf C) Nama istilah (letak halaman) = (diisi arti atau makna istilah) dengan mengutip kalimat yang digunakan dalam buku tersebut.
  4. (Semisal huruf D) Nama istilah (letak halaman) = (diisi arti atau makna istilah) dengan mengutip kalimat yang digunakan dalam buku tersebut.
  5. dst…

Tidak disangka-sangka, sungguh anak-anak itu memberikan hasil yang sangat nyata. Anak-anak itu menyelesaikan tugas itu dengan sangat baik. Dua puluh lima istilah dari lima buku pengetahuan yang berbeda dengan awalan huruf yang berbeda pula. Namun, anak-anak itu mampu menyelesaikan tugasnya dengan sangat baik. Atas prestasi mereka, saya pun tak segan memberikan nilai plus baginya.

Hingga tulisan ini tersusun, saya sedang menyelesaikan kegiatan pengoreksian atas pekerjaan mereka. Jujur saja, saya terkesima dengan hasil pekerjaan mereka. Anak-anak itu telah berkemampuan menyuguhkan tulisan yang sangat mencengangkan. Dengan keuletannya, mereka pun menunjukkan kemampuan menulisnya: tulisannya rapi, bersih, dan sistematis.

Dalam hati, pun aku berujar, “Sepertinya anak-didikku akan menjadi penulis buku yang hebat.” Dengan mengenalkan halaman indeks kepada para calon penulis itu, setidaknya saya telah membudayakan budaya baca kepada mereka. Dengan membaca buku karya orang lain, setidaknya saya juga telah mengenalkan bagian-bagian buku yang perlu dipelajari oleh para calon penulis buku. Mudah-mudahan saja keinginan mereka untuk menjadi penulis buku dapat tercapai karena memang bakat itu sudah terlihat saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun